GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Friday, 9 March 2012

Mundur Dua Langkah, Maju Tiga Langkah

Markus 6:31a
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!"

Rutinitas yang dikerjakan setiap hari dapat menimbulkan kebosanan. Jika tidak disiasati, kondisi ini biasanya berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Produktivitas kemudian menurun, dan pada tingkat tertentu, kebosanan bisa mendatangkan stress. Solusinya?
Ada kalanya ‘mundur' adalah sebuah pilihan. Dalam istilah yang lain, kita membutuhkan retreat. Dari satu sisi, mungkin retreat adalah sebuah langkah mundur. Kesibukan pekerjaan ditinggalkan, urusan-urusan kantor dilupakan sejenak dan otak sebagai ‘mesin berpikir' didinginkan untuk sementara waktu.
Retreat tidak harus selalu dipahami sebagai sebuah kegiatan menyewa sebuah villa di dataran tinggi tertentu, dikoordinasikan oleh sejumlah panitia dan menghadirkan pembicara tertentu sesuai jadwal yang tersusun. Jika begini, jangan-jangan retreat juga sudah menjadi rutinitas? Mengundurkan diri sejenak bahkan dapat dilakukan di tempat kita bekerja. Sekedar melakukan relaksasi di tempat duduk, melihat lalu lintas dari ketinggian jendela kantor, memutar musik kegemaran atau melanjutkan games di ponsel pada level berikutnya.
Orang mungkin menilai hal-hal di atas sebagai dua langkah kemunduran, tetapi kekuatan baru yang didapat sesudahnya justru akan membuat kita menjadi maju tiga langkah. Kalau retreat adalah sebuah kebutuhan, mengapa Anda tidak memilihnya kini?
Apakah retreat merupakan kebutuhan Anda yang mendasar saat ini?
(disadur dari renungan internal by Loren S.)

Friday, 2 March 2012

MELATIH KESABARAN

Mazmur 105:19
Sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji Tuhan membenarkannya.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 54; Kisah Para Rasul 26; Imamat 18-19
Ingatkah Anda kepada Yakub? Pemuda yang rela bekerja selama 7 tahun di rumah Laban hanya untuk mendapatkan Rahel. Tetapi karena Laban berbuat curang, dengan memberi Lea kepada Yakub dan bukan Rahel, maka Yakub pun harus bekerja selama 7 tahun lagi untuk Laban. Waktu 14 tahun bukanlah waktu yang singkat tetapi karena kesabarannya, akhirnya Yakub mendapatkan apa yang ia inginkan.
Yusuf pun akhirnya menjadi orang nomor dua di Mesir berkat kesabarannya. Banyak penderitaan yang harus ia alami, mulai dari diperlakukan buruk olah kakak-kakaknya, dilempar ke sumur, dijual sebagai budak, sampai dimasukkan dalam penjara karena menolak keinginan istri Potifar. Yusuf mengalami rentetan kususahan yang begitu panjang seolah tidak akan pernah berakhir. Tetapi ketika sudah genap waktunya Tuhan, maka Ia pun mengangkat Yusuf sebagai penguasa atas seluruh tanah Mesir.
Sama halnya dengan Daud. Perjuangannya untuk menjadi raja Israel dipenuhi oleh rintangan yang berat. Saul selalu mengejarnya tanpa henti dan berusaha membunuhnya. Mungkin bila saya yang menjadi Daud, saya akan berkata "Tuhan, katanya saya akan diangkat menjadi raja, tapi kok malah hidup sebagai buronan? Capek nih Tuhan!"
Suka atau tidak, kita harus mengakui bahwa hidup merupakan periode menunggu. Seorang anak harus menunggu sampai cukup umur untuk memiliki KTP. Seorang yang sedang sekolah atau kuliah harus menunggu sampai ia berhasil menyelesaikan studinya dan mencapai gelar. Seorang karyawan harus menunggu dengan sabar sampai ia dipromosikan dan mendapat kenaikan gaji. Seorang ibu harus menunggu selama sembilan bulan untuk melahirkan bayinya dan sebagainya.
Kesabaran bukan hanya berbicara tentang menunggu tetapi lebih berfokus kepada sikap kita pada saat menantikan janji Tuhan. Apakah kita akan bersungut-sungut atau bersukacita? Kita perlu meminta Roh Kudus memampukan kita untuk bersikap sabar. Bahkan Allah sendiri mau belajar bersikap sabar terhadap kelalaian, kelambatan dan kebodohan manusia. Jadi bagaimana mungkin kita tidak mau belajar bersabar? Jangan takut, ada Roh Kudus yang selalu menolong kita!
Kesabaran adalah pohon yang pahit tetapi menghasilkan buah yang manis.