Bacaan Firman:
Mazmur 43 : 1 - 5
1.
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan
orang curang!
2.
Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang
aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3.
Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan
dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4.
Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah
sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya
Allah, ya Allahku!
5.
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di
dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi
kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Thema nats ini menggambarkan bahwa umatNya memohon perlindungan atas ancaman dari orang yang tidak patuh kepada Allah di sekitarnya. Mereka merasa diungsikan/dibuang, namun sesungguhnya Allah adalah tempat mengadu dan tempat mengungsi.
Seturut dengan itu, dalam perikop ini ada 3 kebutuhan yang diserukan oleh pemazmur kepada Allah :[1] keadilan, [2]perjuangan perkara, [3] minta perlindungan atas orang yang menipu dan orang yang curang kepada mereka! (Maz:42:1).
Sebagaimana dalam epistel minggu hari ini, Timoteus mengungkapkan bahwa jemaat Tesalonika meskipun solid namun tertindas. Pemazmur melihat sepertinya Allah tidak memihak kepada umat yang benar; yang dalam realita hidup sekarang ini, atau Allah justru memberkati orang yang tidak berlaku adil sementara yang berbuat baik, memperoleh hidup yang tidak sejahtera, sedang yang perilakunya tidak benar diberkati oleh Allah. selain itu, umat terancam dari orang yang tidak saleh, sehingga perlu disertai, dilindungi dan diluputkan !.
Tak ada kata lain, bahwa Allah adalah tempat mengadu, tempat berlindung, dan ataupun tempat pengungsian. Karenanya anggapan pemazmur bahwa umatnya dibuang , sesungguhnya Allah adalah tempat pengungsian. (Tempat pengungsian adalah zona aman dari marabahaya).
Ketidakadilan dilingkungan keluarga bahkan negara, bisa saja terjadi mulai dari hal yang kecil bahkan hal yang besar. Sadar atau tidak, sesungguhnya Allah membawa kita kejalan yang benar, sehingga kita tidak terkontaminasi dari penipuan atau kecurangan orang. Kita tidak boleh kalah oleh penderitaan yang kita alami, karena Yesus pun mengalami penderitaan di kayu salib [1 Petr 2: 21-25]. Dengan demikian, maka kita dengan sukacita dapat senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan.
Umat Tuhan diingatkan agar senantiasa jangan takut dan jangan gelisah,serta tetap hidup didalam jalan Tuhan. Dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, pasti akan ada pertolongan dan kemenangan .sebab Allah adalah penguasa dunia dan sorga !.
Sumber: Pdt. Erde Berutu STh & Pdt. Dr. Binsar J. Pakpahan