Kisah panggilan Yesaya merupakan kisah tergugahnya seorang manusia hingga menemukan kenyataan diri yang sebenarnya dan kemudian bangun menghadapi kenyataan bahwa ia dipanggil dan diutus Tuhan untuk memimpin.
Yesaya mengakui jarak yang ada antara dirinya dengan Tuhan, dan jalan terbuka baginya untuk menerima pengampunan. Pengampunan ini digambarkan sebagai bara yang menyala dan meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam kehidupannya.oleh karena itu, ketika Tuhan bertanya "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?", dengan lantang ia menjawab, "Ini aku, utuslah aku!"
Penglihatan Yesaya memberi pemahaman yang tepat tentang amanat dan panggilan-Nya. Penglihatan ini menyatakan bahwa kemulian, keagungan, dan kekudusan Allah menuntut bahwa mereka yang melayani Dia juga harus kudus. Dihadapan seluruh kekudusan Allah, Yesaya langsung menyadari ketidaksempurnaan dan kenajisannya sendiri, khususnya dalam kaitan dengan tutur katanya (Yak. 3:1-6). Ia juga menyadari akibat melihat Allah berhadapan muka (kel. 33:20) sehingga menjadi ketakutan. Allah kemudian membersihkan mulut dan hatinya(Im.16:12; Yer.1:9) dan menjadikannya layak untuk tetap berada di hadapan-Nya selaku hamba.
Kita perlu menyadari siapa diri kita yang menerima panggilan mulia, agar kita dapat menjalankan tugas kita dengan benar. hanya dengan mengenal kekudusan Allah, kita dilayakkan untuk melayani Dia.Dengan kesadaran bahwa kekudusan diri kita semata-mata anugerah, kita tidak menjadi sombong melainkan sepenuhnya bersandar pada kekuatan Allah untuk menyampaikan firman kepada umat-Nya.
Semua orang yang menghampiri Allah harus diampuni dahulu dosa-dosanya dan hati mereka disucikan oleh Roh Kudus (Ibr. 10:19-22), karena hanya Allah yang dapat menyediakan kesucian yang dituntut-Nya.
Kisah Yesaya ini menunjukkan sesuatu yang mengejutkan berkenaan dengan hubungan kita dengan Tuhan. Kita tidaklah sempurna. Namun , kita berdiri dalam posisi yang bebas da memiliki daya untuk menjawab "YA", atau "TIDAK" kepada panggilan dan pengutusan Tuhan. Namun saat ini mari kita nyatakan bersama :Ini aku Tuhan, utuslah". Amin
karena itu Aku berkata kepadamu: "apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu" (Markus 11:24)
Tuhan memberkati
Warta No. 23 , 3 juni 2012.
No comments:
Post a Comment