GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Tuesday, 17 September 2013

HIDUP YANG KEKAL

Warta Jemaat No. 37 - 15 September 2013                                                                                                                               Untuk Kalangan Sendiri

Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku.aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin
( 1 Timotius 1 : 12 - 17)

Rasul Paulus dalam suratnya 1 & 2 Timotius  serta Titus, dijuluki sebagai Surat Penggembalaan = parmahanion; ditujukan kepada Timotius di jemaat Efesus dan Titus di jemaat Kreta tentang pelayanan pastoral; keduanya selaku teman se-pelayanan. Pengakuan Paulus dalam masa kelamnya, meskipun menghujat Allah justru sebaliknya memperoleh berkat. Gratia (anugerah) membuahkan gratitude (syukur) dirasakan oleh Paulus. Berdasarkan pengalamannya, Paulus mengingatkan Timotius dan Titus untuk memperoleh hidup yang kekal.

Paulus menganggap dirinya banyak dosa, tapi memperoleh kasih karunia Allah. Dosa bertambah banyak namun disana kasih karunia menjadi berlimpah (Rm. 5:20). Pantasnya ia dihukum, sebaliknya justru memperoleh kasih karunia Allah. Ia pantas ditolak tapi justru dirangkul oleh Allah. Kasih karunia itu diawali oleh iman, dimana ada iman yang sejati, akan membuahkan kasih (Ef. 3:17), sebab iman bekerja melalui kasih (Gal. 5:6). Begitupun, pembaruan hidup hanya terjadi jika bersekutu dengan Yesus.
Ungkapan itu disebut dengan pistos (dapat dipercaya), yang berarti apa yang diucapkan dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan. Inilah penghiburan bagi orang yang bergelimang dosa, yang bisa merasa ragu apakah dosanya akan diampuni?
Diingatkan: bersyukurlah atas kasih karuniaNya, Yesus Kristus mati dan bangkit karena dosa kita, dan bangkit sehingga kita beroleh hidup yang kekal, sebagaimana Paulus kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu (2 Tim. 4:5).

Sumber: Kotbah Sekber United Evangelical Mission

Monday, 9 September 2013

MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN

Warta Jemaat No: 36 - 8 September 2013                                                                                                                                                            Untuk Kalangan Sendiri




"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
(Matius 7 : 15 – 23)

Perikop ini adalah kisah nabi palsu yang menyamar sebagai Nabi: ibar at serigala berbulu domba. Injil dipalsukannya dan bertindak seolah Nabi benaran. Mereka bercirikan setia kepada yang ditokohkannya bukan kepada penciptaNya (Roma 1: 25). Ajarannya bertentagan dengan Firman dan berorientasi kepada mereka sendiri bukan untuk kemuliaan Allah (2 Tim 4:23, Mat 7:24-27), ajaran yang diterimanya adalah ajaran yang menawarkan keselamatan bersifat instant (cepat), sesaat (satongkin).

Matius 5 - 7 aalah kotbah Tuhan Yesus diatas bukit (sermon on the mount), dimana khusus nats ini adalah puncak kotbahNya, yang terdiri dari 2 bagian yaitu tentang nabi palsu (Mat. 7:15-20) dan orang yang mengaku beriman tapi tanpa perbuatan; dengan notabene holan hata , omdo=omong doang (Mat 7:21 -23).

Sekiranya sumber nabi palsu itu berbasiskan Alkitab, pastilah Yesus mengenalnya (Mat 7:23), seperti halnya bagaimana domba mengenal suara penggembalanya (Yoh 10:27). Dilingkungan Gereja bukan tidak mungkin hal serupa terjadi; Yesus tak mengenalnya sekalipun dia mengklaim dirinya sebagai pelayan. 

Kita diajak untuk mengidentifikasi pengajar palsu- yang tampak dari perilakunya - kandungannya adalah perbuatan daging seperti perseteruan, perselisihan, irihati, amarah, kepentingan diri sendiri dan roh pemecah. Bandingkan apa dan bagaimana ajaran Tuhan Yesus. 

Pengikut Kristus harus realistis, karena dewasa ini guru atau nabi palsu terus saja hadir. Baptis disungai Yordan bahkan ketika pergi ziarah ke Jerusalem dibaptis ulang di sungai Yordan tersebut. Pernikahan di Kana diimani lebih bahagia, hanya karena Yesus pernah menghadiri pernikahan disana. 

Sumber : Kotbah Sekber United Evangelical Mission, Impola ni Jamita & Suara GKPI.