"Waspadalah terhadap nabi-nabi
palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya
mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput
duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang
pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon
yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik
itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah
yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu
akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku
akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
(Matius 7 : 15 – 23)
Perikop ini adalah kisah nabi palsu yang menyamar sebagai Nabi: ibar at serigala berbulu domba. Injil dipalsukannya dan bertindak seolah Nabi benaran. Mereka bercirikan setia kepada yang ditokohkannya bukan kepada penciptaNya (Roma 1: 25). Ajarannya bertentagan dengan Firman dan berorientasi kepada mereka sendiri bukan untuk kemuliaan Allah (2 Tim 4:23, Mat 7:24-27), ajaran yang diterimanya adalah ajaran yang menawarkan keselamatan bersifat instant (cepat), sesaat (satongkin).
Matius 5 - 7 aalah kotbah Tuhan Yesus diatas bukit (sermon on the mount), dimana khusus nats ini adalah puncak kotbahNya, yang terdiri dari 2 bagian yaitu tentang nabi palsu (Mat. 7:15-20) dan orang yang mengaku beriman tapi tanpa perbuatan; dengan notabene holan hata , omdo=omong doang (Mat 7:21 -23).
Sekiranya sumber nabi palsu itu berbasiskan Alkitab, pastilah Yesus mengenalnya (Mat 7:23), seperti halnya bagaimana domba mengenal suara penggembalanya (Yoh 10:27). Dilingkungan Gereja bukan tidak mungkin hal serupa terjadi; Yesus tak mengenalnya sekalipun dia mengklaim dirinya sebagai pelayan.
Kita diajak untuk mengidentifikasi pengajar palsu- yang tampak dari perilakunya - kandungannya adalah perbuatan daging seperti perseteruan, perselisihan, irihati, amarah, kepentingan diri sendiri dan roh pemecah. Bandingkan apa dan bagaimana ajaran Tuhan Yesus.
Pengikut Kristus harus realistis, karena dewasa ini guru atau nabi palsu terus saja hadir. Baptis disungai Yordan bahkan ketika pergi ziarah ke Jerusalem dibaptis ulang di sungai Yordan tersebut. Pernikahan di Kana diimani lebih bahagia, hanya karena Yesus pernah menghadiri pernikahan disana.
Sumber : Kotbah Sekber United Evangelical Mission, Impola ni Jamita & Suara GKPI.
No comments:
Post a Comment