Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi
TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan
berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau
hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri
ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan
engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan
beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu
akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi,
menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari
ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk.
Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut
pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal
di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada
mereka."
( Ulangan 30 : 15 - 20 )
Perjalanan Musa dari Mesir ke Tanah Kanaan, adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan keajaiban dan berkat Tuhan; menjelang hari Kematian Tuhan Yesus (Septuagesima=70 hari) diangkat menjadi tema kotbah pada minggu ini. Eksodus ini ditempuh selama 40 tahun, meski sesunggunya jaraknya hanya sekitar 37 km (jarak udara).
Dalam perjalanan itu, Musa memberikan kebebasan memilih kepada umatNya. Memilih antara kehidupan dan kematian, ataupun antara berkat dan kutuk. Hal tersebut ditawarkan, karena martabat bangsa ini sangat rendah di mata Tuhan, yang menduakan Tuhan dan bebal!.
Jika ingin memperoleh kehidupan atau berkat, tentu harus mempertaruhkannya di hadapan Tuhan {1} mengasihi Tuhan, {2} berperilaku baik dengan tulus; tidak munafik, {3} dan mengamalkan firman Tuhan. Musa kembali mengingatkan agar umat Israel tidak slah memilih opsi yang ditawarkannya: mengasihi Tuhan dan berpaut kepadaNya. Dengan demikian, keturunan Abraham, Ishak dan Yakob akan memperoleh berkat dan panjang umur.
Sesungguhnya, Tuhan memberi berbagai kemudahan asalkan kita mampu memenuhi apa yang Tuhan kehendaki (pangkat, keturunan, kekayaan, jabatan dan gelar). Harus kita sadari, ketika kita memilih yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, sama artinya bahwa kita menolak Tuhan ataupun menolak berkatnya. Sikap menentukan pilihan adalah sikap yang terpuji, asalkan memilih yang benar. Memang adakalanya seseorang sikap mendua karena berkepribadian ganda; tidak memilih diantara opsi atau memilih kedua-duanya, yang disebabkan ketakutan jika salah memilih yang berdampak kepada bisnis, jabatan dan kepentingan lainnya. Firman Tuhan kepada Daud mengatakan: tiga perkara kuhadapkan kepadamu; pilihkah salah satu daripadanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu. (1 Tawarikh 21 : 10). Dilain pihak, ketika Israel telah menolak yang baik - biarlah musuh mengejar dia! {Hosea 8:3}, sebaliknya Yesus berkata: berbahagialah orang yang tidak menadi kecewa dan menolak Aku {Lukas 7:23}
Sumber : Pdt Debora purade Sinaga MTh.
No comments:
Post a Comment