GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Wednesday, 24 December 2014

BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Warta Jemaat No. 51 - 21 Desember 2014                                                                                                                                             Untuk Kalangan sendiri


Bacaan Firman :
Lukas 1 : 26 - 28
26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27. kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 

Perikop khotbah dalam minggu Advent IV ini, membahas "bagi Allah tidak ada yang mustahil" (ndang adong na so tarpatupa Debata), yang dikaitkan dengan kekuasaan Allah dimana Maria dikarunia seorang putra yaitu Yesus Kristus [Mat. 1:18]

Hal pokok dalam perkara itu ialah "berita baik" dan "keselamatan". Keduanya saling bertautan, laksana sebuah koin mempunyai dua sisi; jika salah satu tidak ada maka keduanya menjadi tidak berarti.

Ada 4 unsur yang akan dipaparkan, yaitu : kapan, dimana, siapa , bagaimana dan mengapa?. Sesungguhnya keempat unsur itu adalah kasih karunia yang diperoleh oleh Maria -seorang perempuan yang berasal dari Nazaret melalui pemberitahuan malaikat Gabriel dengan tunangannya Yusuf, meskipunbukan berstatus suami istri tetapi terproses oleh Roh Kudus melalui Iman.

Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60 - 63 M, dialamatkan kepada Teofilus [Luk. 1:1,3; Kis 1:1]` Lukas adalah seorang dokter - petobat Yunani- satu satunya penulis Alkitab non Yahudi. Injil Lukas ini dialamatkan kepada Teofilus  yang ingin memberitakan bahwa Yesus adalah Juruslamat yang ilahi dan manusiawi. kandungannya, menyangkut persoalan iman tentang kelahiran Yesus [1:26 - 31] dan juga Elisabeth sanaknya Maria yang disebut mandul itu telah 6 bulan mengandung [1:36]. itu makanya: "bagi Allah tidak ada yang mustahil" [1:37].

Persoalan iman bukan segampang membalikkan telapak tangan, sebagaimana juga Maria, meskipun dberitakan oleh malaikat Gabriel:Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya didalam hatinya, apa arti salam itu? [1:29]

Seorang anak bertanya : apa artinya iman pak?, lalu bapaknya membawanya ketempat yang tinggi dan mengatakan :lompatlah, engkau akan kutangkap; jangan takut! akan tetapi anaknya mengatakan : saya takut pak! . Begitupun, bapaknya tetap saja meyakinkannya , akhirnya anaknya berani melompat dan ditangkap oleh bapaknya dan selamat !.
Keberanian itu muncul karena hubungan emosional anak dengan bapak; diimaninya bahwa bapak tidak mungkin mencelakakan anaknya atau sebuas-buasnya harimau, tidak mungkin menerkam anaknya ! [Bagaiman dengan anda? percayakan dengan kelahiran Yesus Kristus?]

Sumber
Pdt. P. Saguntung SIP, MSi
Kantor Pusat GKPM, Nemnemleleu, Sikakap PUS, Mentawai Sumbar,
Khotbah Sekber United Evangelical Mission [UEM], ktr pusat HKBP Pearaja Tarutung
Pdt. Banner Siburian MTh, Prases HKBP Distrik-XXVII Kaltim-selatan


Tuesday, 16 December 2014

MENYAMPAIKAN INJIL KEPADA ORANG-ORANG SENGSARA

Warta Jemaat No. 50-14 Desember 2014                                                                                                                               Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman.:
Yesaya 61 : 1 - 4, 8 - 11


1. Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2. untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
3. untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
4. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.
8. Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.
9. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.
10. Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
 11. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa. 

Sebagaimana diketahui, setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan Babel ke Yerusalem, kehidupan mereka tidaklah langsung berubah. Perikop ini mengandung hal kesaksian dan kabar baik. Apalagi situasi ekonomi dan politik tidak menentu ketika Koresy - yang mengijinkan mereka exodus - meninggal dunia. Para imam menyalahgunakan kedudukannya sehingga rakyat frustasi, bahkan diantaranya kembali menyembah berhala, hingga nabi Yesaya mengembalikan semangatnya untuk kembali taat kepada Tuhan.

Sebagai umat, bagaimanapun juga harus berkenan bersaksidan menyampaikan kabar baik, yang ditujukan kepada orang di sekitar kita, baik dengan orang yang belum mengenal Kristus maupun yang sudah, untuk memahami makna keselamatan.

Melalui teks kotbah ini, berita keselamatan itu dinyatakan Allah melalui perantaraan para nabi Yesaya.Kabar keselamatan itu dihubungkan dengan tahun Yobel. Karena melalui tahun Yobel itu, umat Tuhan mengenang, merayakan dan merasakan kembali kehangatan kasih dan kuasa Tuhan ketika membebaskan umatNya dari belenggu penderitaan.

Nabi Yesaya diurapi Tuhan menyampaikan kabar baik [ayat 1,9], yang nampak dari perkataan dan tindakannya. Itulah sebabnya, hendaknya Roh Tuhan untuk tidak kita padamkan, tetapi menyala, serta jangan menganggap remeh nubuatan [ 1 Tes 5:19-20]

Diingatkan bahwa Tuhan Yesus adalah pemenuhan dari semua berita keselamatan. Dia menyampaikan dan sekaligus pembawa kabar baik itu. Yesus adalah personified massage of salvation. Dialah berita keselamatan itu.!

Memang ada 3 ciri orang mendengar kotbah [1] seperti kanal air {bubusan}, yang masuk dari kiri keluar dari kanan [2] seperti saringan santan kelapa, yang airnya keluar kemudian tertinggal sampahnya [3] seperti menampi beras, yang akhirnya tertinggal beras yang diharapkan.

Jika kita terpanggil melanjutkan pengutusan Yesus, berita kabar baik itu agar disampaikan seturut dengan kehendaknya. Hal yang penting ialah agar tindakan serupa dengan apa yang diucapkan! kuasailah Firman dan beritakanlah, tetapi dalam urapan Roh Kudus.!

Sumber: Pdt. Juliver Lumbantobing M.Th. Pdt. Dr. M Frans Ladestam Sinaga