GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Monday, 9 March 2015

Mengasihi TUHAN dan Berpegangan kepada Perintah-NYA

Warta Jemaat No. 10 - 8 Maret 2015                                                                                                                          Untuk Kalangan Sendiri


Bacaan Firman.
Keluaran 20 : 1 - 17

1. Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
2. "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
3. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
4. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
5. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
6. tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
7. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
8. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
9. enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
10. tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
11. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
12. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
13. Jangan membunuh.
14. Jangan berzinah.
15. Jangan mencuri.
16. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
17. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

Nats ini merupakan sumber Alkitabiah dari Sepuluh Hukum yang diberikan Allah kepada Musa di Hunung Sinai, tiga bulan setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan Mesir. Hukum ini diberikan kepada bangsa Israel agar bangsa tersebut da[at berkaca dan melihat apakah sikap mereka telah sejalan dengan kehendak Allah. Hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang [Gal. 3:24]. Kita tidak dapat diselamatkan oleh karena melaksanakan Hukum Taurat, melainkan oleh karena Iman lah kita dapat diselamatkan. Setelah Allah membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir, maka Allah membuat perjanjian sebagai suatu perintah untuk dilakukan yakni 10 Titah yang dituliskan dalam dua loh batu [Ulangan 4:13] yang artinya 10 Hukum Tuhan tebagi dalam 2 bagian yaitu Titah 1 - 4 adalah Mengasihi Tuhan dan Titah 5 - 10 Mengasihi sesama manusia. 

Bagian pertama dalam hukum tersebut secara tegas dikatakan dan Dia sendiri yang berbicara : Akulah Tuhan Allahmu, dimana pengertia Allah adalah sebagai Raja yang berdaulat yang harus dipatuhi dan dituruti. Tentu hal ini diimani oleh bangsa Israel karena mereka merasakan bahwa berkat dan kasih karunia Allah saja mereka terbebas dari perbudakan dan merasakan kasih dan karunia Allah yang menuntun dan melindungi perjalanan  mereka keluar dari Mesir. Tuhan menegaskan agar bangsa Israel benar-benar penuh keyakinan bahwa hanya satu Allah yang mereka sembah dan yakini bahwa sumber sumber kehidupan adalah hanya dari Allah. Ini dapat kita lihat dari pencetusan Hukum Tuhan yang langsung diberikan Tuhan kepada hambaNya Musa, bahwa Akulah Tuhan Allahmu, seru Tuhan kita, tidak boleh ada Allah lain kecuali Aku, selanjutnya Jangan perbuat bagimu patung dan sejenisnya yang ada di bumi, langit atau dalam air untuk disembah, kemudian Jangan menyebut namaNya dengan sembarangan karena nama Allah Kudus, dan pada hari Sabat kita harus beribadah kepada Allah.

Sedangkan bagian kedua yaitu titah yang mengasihi sesama yang mengajarkan agar hormat dan patuh kepada orangtua, Jangan membunuh, Jangan berzina, Jangan mencuri, Jangan berdusta, dan jangan tamak dan serakah.
Sehingga kesimpulannya: kita harus takut dan kasih kepada Allah sehingga tidak ada Allah lain selain Dia, yang kita sembah dan yakini sebagai Allah yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang, sebab Allah adalah Allah pencemburuyang akan membalaskan dosa-dosa kepada umatnya, tetapi Dia akan memberi pengampunan, mengasihi dan mencintai umat yang melaksanakan perintah dan Firman-Nya. Amin.

Tuesday, 10 February 2015

TUHAN MEMBERI KEKUATAN KEPADA YANG LELAH

Warta Jemaat No 6 - 6 Februari 2015                                                                                                                                Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman :
Yesaya 40 : 21 -31
21. Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan?
22. Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!
23. Dia yang membuat pembesar-pembesar menjadi tidak ada dan yang menjadikan hakim-hakim dunia sia-sia saja!
24. Baru saja mereka ditanam, baru saja mereka ditaburkan, baru saja cangkok mereka berakar di dalam tanah, sudah juga Ia meniup kepada mereka, sehingga mereka kering dan diterbangkan oleh badai seperti jerami.
25. Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.
26. Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.
27. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?"
28. Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. 

Pasal 40 - 55 adalah bagian ke-2 dari Kitab Yesaya, sehingga disebut dengan Deutro Yesaya. Kandungannya (content) adalah penghiburan dan pengharapan kepada bangsa Israel yang saat itu tengah berada dalam pembuangan di Babel. Yesaya menyapa bangsa Israel sekalipun sesungguhnya mereka sedang menderita akibat terbuang di Babel. Yesaya mengatakan Tidakkah kamu tahu? Tidakkah kamu dengar? Tidakkah diberitahukan kepadamu dari mulanya? Tidakkah kamu mengerti dari sejak dasar bumi diletakkan? [40:21]. Mendengar Firman itu mereka seperti tersentak hingga membangkitkan iman percaya bangsa itu.

Untuk menambah wawasan bangsa Israel, Yesaya mengandaikan bangsa itu laksana burung rajawali, yang terbang tinggi dengan perkasa. Andaian itu,  seolah bangsa Israel menjadikannya mempunyai cara pandang yang tinggi; luas.
Selain penghiburan dan pengharapan itu, Nabi Yesaya juga membeberkantentang penciptaan Tuhan akan semesta alam yang berkonotasi ke-mahakuasaan Allah. Nabi Yesaya juga meyakinkan bangsa Israel dan meneguhkan iman mereka bahwa Allah memberikan pertolongan [ayat 28] dan hanya Allah adalah sumber kekuatan.

Nabi Yesaya melukiskan Kuasa Allah, dengan : [1] kuasa yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah, artinya: bahwa kuasa Tuhan sungguh luar biasa. Kuasa itulah hingga Tuhan mampu membebaskan bangsa Israel dari Babel. [2] Allah adalah pencipta semua yang ada, sehingga Allah menyebut dirinya Mahakuasa dan Mahakuat. Otorisasi inilah yang membuat bahwa Tuhan mampu membebaskan bangsa Israel dari Babel. [3] Allah kekal menciptakan.

Berdasarkan perikop ini, hal yang perlu direnungkan adalah:
[1] Tuhan menghendaki agar berpaling dan kembali kepada Tuhan - karena bagaimanapun - Tuhan adalah Mahakuasa dan Maha Pencipta.
[2] Kekuasaan Allah yang luar biasa, mampu memerdekakan bangsa Israel dari pembuangan dan tawanan dengan segala caraNya. Dia mampu melemahkan penguasa dunia demi kehendakNya, karenanya sekalipun kita seorang pimpinan janganlah menyombongkannya.
[3] Orang percaya pada akhirnya akan dikuatkan oleh Allah, karena bersama Tuhan kita akan mampu melakukan perkara yang besar.

Sumber : Pdt. Benny Sinaga M.Th & Pdt. John Christian Saragih S. Th

Monday, 26 January 2015

Diramoti DEBATA songon Anak ni Mata

Warta Jemaat No. 4 - 25 Januri 2015                                                                                                                       Untuk Kalangan Sendiri
    
Bacaan Firman :
Psalmen 17 : 8 - 15

8 Sai ramoti ma ahu, songon anak ni mata, sai ondingi ma ahu di linggoman ni angka habongmi.
9 Moradophon parjahat, angka na naeng mangago ahu, maradophon musungku, angka na monsong mangarohai ahu.
10 Sai di hunsi nasida do tabotabona, sai hajungkaton do dihatahatahon pamanganna.
11 Sai diiraniran nasida do nuaeng langkanami, sai dimatamatahon do mangompashon hami tu tano.
12 Tudoshon babiat, na naeng manoro do ibana, jala sobokkon anak ni babiat na mangonggop di aropan.
13 Hehe ma Ho, ale Jahowa, joloani ma, ompashon ibana! Sai palua ma hosangku sian parjahat i hinorhon ni podangmu.
14 Palua ahu, ale Jahowa, marhitehite tanganmu sian angka jolma parroha portibi on, angka na manjalo jambarna di hangoluan on, gok butuhanasida dibahen Ho dohot artam, gabean do nasida di anak, jala tading di pinomparnasida do lobilobinasida i.
15 Alai anggo ahu sai idaonku do sogot bohim, marhitehite hatigoran, pamahaponku ma rohangku marnida rupam, ia dung tarsunggul ahu muse.

Psalmen di hata Indonesia didok Mazmur, bahasa Ibrani Tihillim, marlapatan ende puji-pujian. Bahasa Yunani didok Psaltrion, ima alat musik petik laho uning-uningan. Pandohan psaltrion on do na "domu" tu hata Psalmen, alana Psalmen diendehon marhite hadomuan ni angka umpasa, manang tudos-tudos [bersifat syair]. Dipatolhas di ende i , ima: angka hamuliateon, puji-pujian, panindangion, haporseaon, panolsolion ni dosa. Luhutna Psalmen ima tangiang dohot pujian.

Dipangido par-Psalmen di turpuk on, ima pangaramotion songon mangaradoti simalolong [mata]. Simalolong ima bagian indra ni daging na mansai arga. Jala dipangido par-Psalmen dope asa digomgomi ibana songon ina ni manukna mangalinggomi anakna marhite habongna[8].

Di tingki Pandita pasahathon berkat, didok :"Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera" [Bil. 6: 24-26]
Bohi ni Debata ima sada lambang berkat. Molo boi mamereng Bohi ni Debata, sada berkat "na arga jala na so hasuhatan", jala patuduhon na jonok do hita tu Debata.

Pangaramotion ni Debata tu bangsoNa, ndang holan di tingki Padan na Robi, alai sahat do rodi hatiha Padan na Imbaru. Tarida doi tingki pardalanan ni apostel Paulus ujui di Eropah. Na didongani Debata ibana marhite Tondi Porbadia.

Hamuna dongan sahaporseaon, molo na jolo diramoti Debata hita, boado ia nuaeng? tong dope diramoti?

Adong 3  panindangion laho mangalusi sungkun-sungkun on: [1]Dpangke Debata do donganta laho paingothon hita tarlumobi di tingki adong sitaonon. Dihilala roham do i? [2] Di tingki ari na salpu sipata do ro arsak ni roha. Boi do alani dakdanak, keluarga, natoras, dohot na asing. Alai ternyata tolhas do hita sahat tu ombas on kan? [3] Sipata do hita dipangke Debata laho paingothon donganta. Sudena i Debata do na sai mandongani hita !

Sumber: Pdt. Dr. Raulina br. Siagian & Pdt. oineke Natalia Harefa SSi.