GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Monday, 9 July 2012

TUHAN YANG MENGUTUS PEMBERITA FIRMAN-NYA

Warta No 28 - 08Juli 2012                                                                                                                                                     Untuk Kalangan Sendiri


Dalam nats kotbah minggu ini, menceritakan panggilan Yehezkiel (Allah meneguhkan)menjadi nabi ditengah-tengah umat yang hidup dalam pembuangan. Yehezkiel adalah anak Imam Busi (Yeh 1:3) dari bani Zadok yang boleh mendekat kepada Tuhan untuk menyelenggarak kebaktian (Yeh 40: 46b). Pada tahun 587 SM dibuang ke Babel oleh Nebudkadnesar bersama raja Yoyakim dan orang-orang penting di Yerusalem (semua orang kaya dan orang pintar di Yerusalem). Yehezkiel terpanggil menjadi Nabi setelah 4 tahun bersama Israel di pembuangan Babel. Ia nabi yang sering menerima penglihatan (vision) ilahi dan ditugasi untuk menyampaikan Firman Allah kepada umat-Nya, bahwa Allah Israel adalah Allah yang setia dari segala Allah dan Tuhan dari segala Tuhan, Allah yang tidak pernah ingkar janji pada janji-Nya didepan leluhur umat yaitu, Abraham, Ishak dan Jakob, dan percaya bahwa Allah tidak melupakan/meninggalkan mereka di pembuangan. Titik tumpu iman nabi Yehezkiel adalah bahwa Allah yang Kudus (cadosy) berkuasa atas semua bangsa-bangsa (baik Babel, Asyur, Israel, dsb)bukan Allah disuatu tempat tapi di semua wilayah.

Iman tersebut sangat bertolak belakang dengan pandangan umumbangsa-bangsa termasuk umat Allah sendiri. Mereka berpendapat (mengimani) setiap bangsa beserta wilayahnya memiliki illah (dewa, allah) sendiri-sendiri. Sebaliknya nabi, memuat kesaksian bahwa Allah Israel pencipta dan satu-satunya Allah (cf.Ul 6:4 Jahwe ehad). dengan iman yang demikian, Israel melanjutkan dosa-dosa nenek moyang mereka dengan menyembah berhala, ilah-illah di Babel, dan dengan mudah dipengaruhi lingkungan kafir. Kesalahan bangsa Israel yang sangat memberatkan sehingga terhukum oleh Allah, ialah mereka mengiakan perintah raja yang menyembah (beribadah) kepada patung raja. Dengan penyembahan kepada patung raja, sehingga Allah menyebut mereka (Israel) dengan "bangsa pemberontak". Nabi Yehezkiel terus bekerja untuk menguatkan dan meneguhkan pengharapan umat yang sedang mengalami nasib buruk, putus asa tanpa harapan masa depan yang lebih baik, meski keadaan mereka itu dipercayai sebagai hukuman Allah atau dosa masa lalu.

No comments:

Post a Comment