GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Monday, 15 July 2013

HATI YANG PENUH HIKMAT

Warta Jemaat No. 28 - 14 Juli 2013                                                                                                                                         Untuk Kalangan Sendiri



Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."
(1 Raja-raja 3 : 4 - 14)



Perikop ini menekankan bagaimana kepemimpinan Raja Salomo yang memerintah selama 40 tahun; mendahulukan kepentingan rakyatnya secara bijaksana ketimbang kepentingan diri sendiri, menimbang perkara dengan karunia hikmat yang dimilikinya.

Dengan kepribadian yang melekat seperti itu – Raja Salomo selaku penerus ayahnya Raja Daud- yang sangat takut akan Tuhan (Amsal 1: 7)-selaku raja, memohon agar ia diberi karunia menimbang bperkarauntuk menghakimi umatNya. Itulah yang terjadi, dengan kuasa hikmat dia menimbang perkara , saat 2 orang ibu memperebutkan 1 orang bayi; bijak dan adil (1 Raja 3: 16 – 27).
Ketika Raja Salomo memohon kekuatan, ia hanya memeohon kepada Tuhan hal yang biasa tetapi bermakna hal yang luar biasa. Raja Salomo hanya meminta kuasa hikmat, yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umatNya hinggadapat membedakan antara yang baik dan yang jahat (1 Raja 3:9). Permintaan Salomo hanya sesederhana itu, tetapi diluar itu  Tuhan menambahkan : kekayaan, kemuliaan dan panjang umur.

Sekiranya anda pemimpin negara, sebaiknya memerintahlah  untuk kepentingan rakyat, bukan berupaya mempertahankan kedudukan dan bertindak otoriter. kita diajak, bilamana berdoa haruslah menggunakan sudut pandang Tuhan (sorgawi) bukan sudut pandang manusiawi (duniawi). Lagipula, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka lainnya akan ditambahkan kepadamu. (Mateus 6 : 33)

Sumber : Suara GKPI
Oleh : Megauli Aritonang, MTh & Pdt. JPE. Simorangkir, MTh.

No comments:

Post a Comment