GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Tuesday, 23 September 2014

ALLAH MENGASIHI SEMUA BANGSA

Warta Jemaat No. 38-21 September 2014                                                                                                                                 Untuk Kalangan sendiri

Bacaan Firman : Yunus 2 : 10, 4 : 1 - 11
10. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. 
1. Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
2. Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
3. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
4. Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
5. Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
6. Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
7. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
8. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
9. Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
10. Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
11. Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" 


Kotbah minggu ini, masih terkait dengan minggu lalu, yang membahas masalah petobatan; bertolak dari karakter Niniwe, yang berdiam di daerah Asyur. Mereka adalah keturunan Nuh, Ham, Kush hingga Nimrod [Kej 10: 6-8]. Sekalipun populasinya  + 120.000 orang, tetapi orangnya sangat jahat dan sadis; yang jika misalnya seorang raja tertangkap, maka raja itu akan dikulitinya ! sadis bukan?.

Nimrod adalah orang yang pertama berkuasa di dunia ini [Kej 10:9]. semula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad; semuanya ditanah Sinear [Kej 10:10], kemudian mendirikan Niniwe di Asyur [Kej 10:11].
Agar orang Niniwe bertobat, Allah menutus Yunus untuk menyadarkan mereka; yang jika tidak bertobat, akan memusnahkannya paling lama 40 hari terhitung setelah Yunus memasuki kota itu [Yun 3:4]. Akan tetapisetelah nabi Yunus tiba dan menyampaikan peringatan Allah, orang Niniwe mempercayainya, hingga semua rakyat bahkan raja mengenakan kain kabung dan bertobat.
Marah kepada Tuhan [Yun 4:1-4]? kemarahan Yunus kepada Tuhan, karena 40 hari telah terlampaui, namun Tuhan belum memusnahkan Niniwe, Disamping itu [1] Yunus senang menghakimi orang bersalah, sedang Tuhan mengasihinya. [2] Yunus iba kepada dirinya sendiri, sedang Tuhan kepada orang lain. [3] Yunus iba terhadap tanaman  yang bukan ditanam dan dipeliharanya, sedangkan Tuhan iba terhadap yang diciptakanNya !.

Pertobatan orang Niniwe telah membuat Allah membatalkan rencanaNya hingga menyesali rancangan-Nya [Yun 3:10]. Pertobatan bukan hanya dengan ungkapan tetapi juga dengan perbuatan.
Perikop ini mengingatkan kita :{1} Dendan adalah sikap yang patut kita hindarkan. {2} Kemarahan kepada Tuhan sangatlah tidak beralasan karena rencana manusia diluar rencana Tuhan. {3} Bermurah hatilah kepada semua orang sebagaimana Tuhan bermurah hati. {4} Tuhan menghendaki agar kita bertobat. {5} Hiduplah dengan memikirkan juga orang lain; jangan egois sebagaimana Yunus. {6} Kasihilah segala yang dikasihi oleh Allah !.

Jika orang Niniwe sangat jahat dan sadis, Yesus berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya engkau [Mat 5:44]

Sumber : Pdt. Ramli S. N. Harahap. GKPA
 

No comments:

Post a Comment