GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Sunday, 10 August 2014

JANGAN TAKUT TUHAN MENYERTAIMU

Warta Jemaat No. 32-10 Agustus 2014                                                                                                                                                   Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman:
Matius 14: 22 - 33
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." 


Sesungguhnya esensi dan subtansi perikop ini adalah DOA, dimana Yesus memanggil ke-12 muridNya, lalu mengutusnya mencari domba yang hilang, memberitakan bahwa "Kerajaan Surga sudah dekat", hingga mengutusnya ketengah serigala. Pekerjaan yang akan dilakukan muridNya, dapat dibayangkan sungguh tertekan karena akan berhadapan dengan serigala yang senantiasa mengintai menerkan. Itu artinya, kuasa dunia tidak akan bisa menghadapinya kecuali atas penyertaan Tuhan!. Untuk menghadapi serigala itu, Yesus mengingatkan hendaknya kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati [Yoh. 10:12].

Untuk membekali muridNya, Yesus menyampaikan berbagai perumpamaan saat naik perahu tentang benih: [1] tidak tumbuh secara sempurna, yang akhirnya mati [2] gandum/padi tumbuh tapi dihimpit oleh tumbuhan lain [3]biji sesawi yang kemudian menjadi  tempat burung bersangkar [4] ragi yang diaduk ke tepung dan menjadi khamir [5] harta terpendam di ladang dan ladang dibeli agar tidak kehilangan harta [6] pedagang menjual semua hartanya untuk membeli mutiara [7] pukat untuk menjaring ikan; lalu ikan yang baik dipisahkan [Matius 13:47-48].

Ketika mengutus muridNya, Dia pun sambil mengajar dan mengatakan: tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan sebaliknya tidak seorangpun mengnal Bapa selain Anak. Ditekankan juga, bahwa dalam hidup ini, kita harus senantiasa berdoa kepada Allah Bapa [.....] janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki {Matius 26:39}.

Konsekuensi pemberita Kerajaan Sorga [1] kita menerima Yesus [2] mengenal Yesus, [3] melakukan kehendak Yesus, [4] memberitakan Kerajaan Sorga; yang kesemuanya harus bersesuaian dengan perilaku kita. Sebagaimana dalam epistel minggu ini - selaku abdi Tuhan - kita senantiassa harus percayai - kapan saja dan dimana saja - kita selalu dalam penyertaanNya baik secara fisik, mental, maupun rohani. Terkait dengan situasi inilah Tuhan Yesus menegur Petrus karena takut tenggelam saat bersamaNya di perahu, dikatakan: hai orang yang kurang percaya, kenapa engkau bimbang?. Teguran ini sangatlah esensial, bahwa sikap bimbang akan menghambat meraih tujuan. Adakah DOA anda yang tidak dikabulkan?`

Sumber : Pdt. Dr. H. R. Panjaitan & Pdt. Dr. Fritz Sihombing. 

No comments:

Post a Comment