GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Sunday, 3 November 2013

YANG MELAKUKAN KEHENDAK ALLAH ADALAH SAUDARA YESUS

Warta Jemaat No. 44 _ 3 November 2013                                                                                                                                 Untuk Kalangan Sendiri


Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus. Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia. Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan berusaha menemui Engkau." Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku! Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."( Markus 3 : 31 - 35 )


Diturpuk on, naeng botoonta ; Ise do sisolhot ni Jesus? (Mat. 12:46, Luk. 8:19-21). Asa tangkas, ingkon botoon ma tarombo Na, songon na dipatolhas di Matius 1:1-16; sian mulai si Abraham sahat tu Ibana. Alai ndang apala si solhot partubuon na naeng disosoi di turpuk on!.

Ala ni parmudaron(sisolhot), boi gabe tubu holong, nang pe maralo tu pangalaho ni si Kain na mamunu anggina si Abel. Naeng ma nian tubu holong tu dongan songoni nang tu musu. Hadengganon tu musu, songon na pagukgukhon gara do i tu uluna (Rom 12:20). Ninna Jesus; haholongi ma Debatam, dohot dongan mu songon dirim (Luk. 10:27). Godang Tudos-tudos holong! songon na binaen ni halak Samaria-nang pe ndang siihuthon Jesus-diurupi ibana do halak Jahudi tingki di pardalanan manaripari jalan darah sian Jerusalem -Yeriko. Pangurupion isara diakonia sosial. Didok Jesus; na binahenmuna tu sada sian anggikkuangka na metmet on, na tu Ahu  do i dibahen hamu (Mat. 25:40)

Dungi muse, ise do goaran Kristen? Sepintas, ima na ringgas marminggu, manggarar iuran, sipanunumpahi di Huria. Sasintongna ima na mangulahon lomo ni Debata Kristus i, songon anak sigomgom bagasna; hita do bagasNa (Heber 3:6)

Ise do sisolhot ni Jesus? Jesus mandok: ima na mangulahon lomo ni roha ni Debata; i do anggingku, i do dainang (Mark. 3:35) Ala ni i, dipangido turpuk on tu hita; gabe siulahon hata i ma hamu, unang holan panangi-nangi, angka na paoto-otohon dirina. Ai panangi-nangi di hata i, anggo so diulahon, tudos ma i tu halak na. Pabereng-bereng rupa ni bohina di sorminan (Jak 1:22-23) Ai songon daging i na mate, anggo so martondi; songon i do mate haporseaon na so marulaon (Jak. 2:26).

Sumber: Suara GKPI & Berbagai sumber

Tuesday, 17 September 2013

HIDUP YANG KEKAL

Warta Jemaat No. 37 - 15 September 2013                                                                                                                               Untuk Kalangan Sendiri

Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku.aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal. Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin
( 1 Timotius 1 : 12 - 17)

Rasul Paulus dalam suratnya 1 & 2 Timotius  serta Titus, dijuluki sebagai Surat Penggembalaan = parmahanion; ditujukan kepada Timotius di jemaat Efesus dan Titus di jemaat Kreta tentang pelayanan pastoral; keduanya selaku teman se-pelayanan. Pengakuan Paulus dalam masa kelamnya, meskipun menghujat Allah justru sebaliknya memperoleh berkat. Gratia (anugerah) membuahkan gratitude (syukur) dirasakan oleh Paulus. Berdasarkan pengalamannya, Paulus mengingatkan Timotius dan Titus untuk memperoleh hidup yang kekal.

Paulus menganggap dirinya banyak dosa, tapi memperoleh kasih karunia Allah. Dosa bertambah banyak namun disana kasih karunia menjadi berlimpah (Rm. 5:20). Pantasnya ia dihukum, sebaliknya justru memperoleh kasih karunia Allah. Ia pantas ditolak tapi justru dirangkul oleh Allah. Kasih karunia itu diawali oleh iman, dimana ada iman yang sejati, akan membuahkan kasih (Ef. 3:17), sebab iman bekerja melalui kasih (Gal. 5:6). Begitupun, pembaruan hidup hanya terjadi jika bersekutu dengan Yesus.
Ungkapan itu disebut dengan pistos (dapat dipercaya), yang berarti apa yang diucapkan dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan. Inilah penghiburan bagi orang yang bergelimang dosa, yang bisa merasa ragu apakah dosanya akan diampuni?
Diingatkan: bersyukurlah atas kasih karuniaNya, Yesus Kristus mati dan bangkit karena dosa kita, dan bangkit sehingga kita beroleh hidup yang kekal, sebagaimana Paulus kuasailah dirimu dalam segala hal, sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan pemberitaan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu (2 Tim. 4:5).

Sumber: Kotbah Sekber United Evangelical Mission

Monday, 9 September 2013

MELAKUKAN KEHENDAK TUHAN

Warta Jemaat No: 36 - 8 September 2013                                                                                                                                                            Untuk Kalangan Sendiri




"Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
(Matius 7 : 15 – 23)

Perikop ini adalah kisah nabi palsu yang menyamar sebagai Nabi: ibar at serigala berbulu domba. Injil dipalsukannya dan bertindak seolah Nabi benaran. Mereka bercirikan setia kepada yang ditokohkannya bukan kepada penciptaNya (Roma 1: 25). Ajarannya bertentagan dengan Firman dan berorientasi kepada mereka sendiri bukan untuk kemuliaan Allah (2 Tim 4:23, Mat 7:24-27), ajaran yang diterimanya adalah ajaran yang menawarkan keselamatan bersifat instant (cepat), sesaat (satongkin).

Matius 5 - 7 aalah kotbah Tuhan Yesus diatas bukit (sermon on the mount), dimana khusus nats ini adalah puncak kotbahNya, yang terdiri dari 2 bagian yaitu tentang nabi palsu (Mat. 7:15-20) dan orang yang mengaku beriman tapi tanpa perbuatan; dengan notabene holan hata , omdo=omong doang (Mat 7:21 -23).

Sekiranya sumber nabi palsu itu berbasiskan Alkitab, pastilah Yesus mengenalnya (Mat 7:23), seperti halnya bagaimana domba mengenal suara penggembalanya (Yoh 10:27). Dilingkungan Gereja bukan tidak mungkin hal serupa terjadi; Yesus tak mengenalnya sekalipun dia mengklaim dirinya sebagai pelayan. 

Kita diajak untuk mengidentifikasi pengajar palsu- yang tampak dari perilakunya - kandungannya adalah perbuatan daging seperti perseteruan, perselisihan, irihati, amarah, kepentingan diri sendiri dan roh pemecah. Bandingkan apa dan bagaimana ajaran Tuhan Yesus. 

Pengikut Kristus harus realistis, karena dewasa ini guru atau nabi palsu terus saja hadir. Baptis disungai Yordan bahkan ketika pergi ziarah ke Jerusalem dibaptis ulang di sungai Yordan tersebut. Pernikahan di Kana diimani lebih bahagia, hanya karena Yesus pernah menghadiri pernikahan disana. 

Sumber : Kotbah Sekber United Evangelical Mission, Impola ni Jamita & Suara GKPI.

Tuesday, 23 July 2013

SALING MENGASIHI

Warta Jemaat No. 29_21 Juli 2013                                                                                                                                          Untuk Kalangan Sendiri

"Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh. Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya  Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku. Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." 
(Yohanes 15 : 9 - 17)

Peribahasa mengatakan " Molo hariara bonana, hariara ma nang bulungna, atau molo hariara dangkana, hariara ma nang rantingna'. Dikiaskan, Yesus adalah pohon anggur (Yoh. 15:1) sedangkan Israel digambarkan sebagai kebun anggur (Yeh 17, Yer 2:21, Mzm 80:9-20), yang buahnya tentu menjadi buah anggur yang sempurna. Buah yang sempurna, jika pohon itu mempunyai hubungan tetap antara akar, batang, cabang dengan rantingnya; membentuk suatu sistem. Kita umatNya, tanpa hubungan yang terus menerus denganNya , kita tidak akan berbuah, bahkan kita tahu, begitu besar kasihNya, hingga mempertaruhkan nyawa untuk umatNya (Yoh 15:13)

Jika ranting tidak menghasilkan buah maka ia akan dipotong, supaya ranting-ranting yang tidak subur tidak menggangu ranting yang subur (Yoh 15:2). Artinya, pengikut Kristus yang tak berbuah, imannya mati dan perilakunya tidak akan berbasiskan kasih.

Warga GKPI diharapkan buhan hanya hidup dalam kasih yang "boleh pudar" seperti kasih eros (cinta kasih remaja),  philia (kasih persahabatan, ale-ale), storge (kasih persaudaraan, hubungan darah, parmargaon) tetapi agar tumbuh kasih agape (kasih berbasiskan Kristus). Pengikut Kristus yang tidak berbuah, adalah ranting yang harus dipotong karena tak berguna dan tidak akan menunjukkan kasih. Yesus mengatakan "This is my commandment, that ye love one another , as I loved you". (John 15:12)

Penulis, Pdt. JPE Simorangkir, MTh.
Pendeta Resort GKPI Jaya IV

Monday, 15 July 2013

HATI YANG PENUH HIKMAT

Warta Jemaat No. 28 - 14 Juli 2013                                                                                                                                         Untuk Kalangan Sendiri



Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan Salomo di atas mezbah itu. Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini. Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih, suatu umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu."
(1 Raja-raja 3 : 4 - 14)



Perikop ini menekankan bagaimana kepemimpinan Raja Salomo yang memerintah selama 40 tahun; mendahulukan kepentingan rakyatnya secara bijaksana ketimbang kepentingan diri sendiri, menimbang perkara dengan karunia hikmat yang dimilikinya.

Dengan kepribadian yang melekat seperti itu – Raja Salomo selaku penerus ayahnya Raja Daud- yang sangat takut akan Tuhan (Amsal 1: 7)-selaku raja, memohon agar ia diberi karunia menimbang bperkarauntuk menghakimi umatNya. Itulah yang terjadi, dengan kuasa hikmat dia menimbang perkara , saat 2 orang ibu memperebutkan 1 orang bayi; bijak dan adil (1 Raja 3: 16 – 27).
Ketika Raja Salomo memohon kekuatan, ia hanya memeohon kepada Tuhan hal yang biasa tetapi bermakna hal yang luar biasa. Raja Salomo hanya meminta kuasa hikmat, yang paham menimbang perkara untuk menghakimi umatNya hinggadapat membedakan antara yang baik dan yang jahat (1 Raja 3:9). Permintaan Salomo hanya sesederhana itu, tetapi diluar itu  Tuhan menambahkan : kekayaan, kemuliaan dan panjang umur.

Sekiranya anda pemimpin negara, sebaiknya memerintahlah  untuk kepentingan rakyat, bukan berupaya mempertahankan kedudukan dan bertindak otoriter. kita diajak, bilamana berdoa haruslah menggunakan sudut pandang Tuhan (sorgawi) bukan sudut pandang manusiawi (duniawi). Lagipula, carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka lainnya akan ditambahkan kepadamu. (Mateus 6 : 33)

Sumber : Suara GKPI
Oleh : Megauli Aritonang, MTh & Pdt. JPE. Simorangkir, MTh.

Sunday, 7 July 2013

HIDUP DALAM HIKMAT DAN KASIH

Warta Jemaat No. 27 - 7 Juli 2013                                                                                                                                           Untuk Kalangan Sendiri


Hai tuan-tuan, berlakulah adil dan jujur terhadap hambamu; ingatlah, kamu juga mempunyai tuan di sorga.
Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur. Berdoa jugalah untuk kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan.Dengan demikian aku dapat menyatakannya, sebagaimana seharusnya.Hiduplah dengan penuh hikmat terhadap orang-orang luar, pergunakanlah waktu yang ada. Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih, jangan hambar, sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang. 
(Kolose 4 : 1 - 4)

Kolose adalah sebuah kota dikawasan Asia kecil; sebelah timur kota Efesus. Meskipun jemaat Kolose bukan didirikan oleh Paulus, tetapi dia mengutus pekerja-pekerja dari Efesus. Di jemaat Kolose pada waktu itu, dijumpai guru palsu yang menekankan bahwa untuk mengenal Tuhan dan diselamatkan dengan sempurna, orang harus menyembah roh-roh, dan hal lain yang bertentangan dengan ajaran Kristus; kesemuanya diluruskan oleh Rasul Paulus.

Inti dari kitab ini ialah bahwa Yesus Kristus berkuasa memberi keselamatan yang sempurna dimana ajaran lainnya malah menjauhkan orang dari Kristus. Paulus juga menekankan bahwa melalui Kristuslah, Tuhan menciptakan dunia ini, dan melalui Kristus pula Tuhan menyelamatkannya.

Paulus menekankan, agar para majikan berlaku jujur dan adil terhadap hamba; sebagaimana Tuhan memperlakukan kita. Jangan memperlakukan hamba-hamba semaunya, dia juga turut serta kita doakan dengan kasih. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan Firman Allah (1 Petrus 4 : 11). Ingat, bahwa hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi hikmat untuk jiwamu: jika engkau mendapatkannya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang;, yang dalam bahasa Jawa dikatakan: Semono uga kawicaksanan tumraping nyawa. Mulane nduwenana kawicaksanan, nesthi mbesuk uripmu bakal kepenak (Amsal 24 : 14)

Sumber : Suara GKPI
Oleh : Pdt. H. U. M. Gultom

Monday, 1 July 2013

MENGIKUT YESUS TANPA DALIH

Warta Jemaat No. 26 - 30Juni 2013                                                                                                                                          Untuk Kalangan sendiri


Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya (Mateus 8 : 20). Ungkapan Yesus itu untuk menjawab ahli taurat yang ingin menjadi muridNya. Maknanya ada dua, yaitu bahwa ahli taurat diibaratkannya seperti serigala (ngintip & menerkam) dan burung (memakan tanaman); memiliki wilayah kekuasaan, berbahaya dan tak peduli diluar sejenisnya . Makna kedua, untuk menunjukkan bahwa Yesuslah yang memilih muridNya -bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu (Yohanes 15:16).

Ketika Elia menyerahkan kenabiannya kepada Elisa seraya memberikan jubahnya, Elisa mengatakan ;"biarkanlah aku mencium ayah dan ibuku, lalu aku mengikuti engkau (1 Raja 19 : 20). Lainnya seorang muridNya mengatakan, "Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku". Tetapi Yesus berkata kepadanya ;"Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka" (Mat. 8 : 22).

Perikop ini mengajak kita, agar warga GKPI Bandung supaya mengikuti Yesus, tidak boleh mencari dalih (mar-sidalian); tak peduli alasan orangtua, keluarga, pangkat, jabatan, harta, arisan, dagang ataupun kesibukan lainnya. Katakan "Ya" dan bangkit segera!, jangan keraskan hatimu!, Ulah basangkal cara karuhun maraneh, ngalawan ka Allah, waktu maranehna ngadoja ka Mantenna di gurun keusik (Ibr 3 : 8).

Sumber : 
Suara GKPI & Impola Jamita HKBP

Monday, 6 May 2013

BERTEKUN DI DALAM DOA

Warta Jemaat No. 18_5 Mei 2013                                                                                                                                            Untuk Kalangan Sendiri


Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
  Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!
Bacaan Injil Roma 12 :  - 12


Dalam pasal 12, Ini berbicara tentang persembahan yang benar, yakni mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup dan kudus. Dimana kita sebagai bukti ibadah yang benar di hadapan Allah. Khusus ayat 9 - 12 merupakan realisasi sebagai ibadah yang benar.

Ayat 9: bagi Paulus, Kasih adalah segala-galanya (1 Korintus 13:13), maksudnya sekalipun orang lain memfitnah , kasar, selalu menang sendiri, emosiaonal, mengatakan bodoh, kita harus tetap mengasihi. Sulit rasanya untuk diterima, tapi Roh Kudus mengingatkan kita bahwa kita adalah hamba, tak punya alasan merasa diri benar. Hamba harus menerima apa saja dengan kerendahan hati (memposisikan diri kitadengan tepat dihadapan Allah).
Ayat 10:Kasih itu harus kasih yang rendah hati, tidak sombong. Tuhan Yesus memberikan teladan yang jelas. Ia menghargai ketulusan, walupun Tuhan Yesus dan Mudri-murid-Nya dikecam (Lukas 5:30).
Ayat 11:Kita berfikir bahwa kehilangan kegairahan akan hal-hal rohani adalah hal yang lumrah. Wah ini alasan yang paling disenangi oleh iblis. Bagaimana dengan kita? Apakah kita tidak lagi bersemangat dalam memuji Tuhan, membaca Alkitab, melayani dan datang beribadah?. Bila ya, janganlah kita meremehkan gejala ini.
Ayat 12:Paulus memperingatkan agar menjaga semangat rohani, karena sedang melayani Tuhan bukan manusia. Walaupun menyakitkan, kecewa, tetaplah andalkan pertolongan Tuhan bukan manusia, melalui doa (Mateus 7:7). Tuhan tidak mengajarkan mintalah, carilah, dan ketoklah hanya 1 x saja, tetapi seumur hidup, jadi jangan jemu-jemu.

Sumber : Suara GKPI edisi April 2013