GKPI Bandung

Visi:GKPI sebagai Persekutuan Rohani dan Agen Perubahan/Pembaharuan.
Misi:GKPI sebagai tubuh Kristus, menjalankan sungguh-sungguh Tri Tugas Panggilan (Apostolat, Pastorat dan Diakonat).


Wednesday, 24 December 2014

BAGI ALLAH TIDAK ADA YANG MUSTAHIL

Warta Jemaat No. 51 - 21 Desember 2014                                                                                                                                             Untuk Kalangan sendiri


Bacaan Firman :
Lukas 1 : 26 - 28
26. Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27. kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." 

Perikop khotbah dalam minggu Advent IV ini, membahas "bagi Allah tidak ada yang mustahil" (ndang adong na so tarpatupa Debata), yang dikaitkan dengan kekuasaan Allah dimana Maria dikarunia seorang putra yaitu Yesus Kristus [Mat. 1:18]

Hal pokok dalam perkara itu ialah "berita baik" dan "keselamatan". Keduanya saling bertautan, laksana sebuah koin mempunyai dua sisi; jika salah satu tidak ada maka keduanya menjadi tidak berarti.

Ada 4 unsur yang akan dipaparkan, yaitu : kapan, dimana, siapa , bagaimana dan mengapa?. Sesungguhnya keempat unsur itu adalah kasih karunia yang diperoleh oleh Maria -seorang perempuan yang berasal dari Nazaret melalui pemberitahuan malaikat Gabriel dengan tunangannya Yusuf, meskipunbukan berstatus suami istri tetapi terproses oleh Roh Kudus melalui Iman.

Injil Lukas ditulis sekitar tahun 60 - 63 M, dialamatkan kepada Teofilus [Luk. 1:1,3; Kis 1:1]` Lukas adalah seorang dokter - petobat Yunani- satu satunya penulis Alkitab non Yahudi. Injil Lukas ini dialamatkan kepada Teofilus  yang ingin memberitakan bahwa Yesus adalah Juruslamat yang ilahi dan manusiawi. kandungannya, menyangkut persoalan iman tentang kelahiran Yesus [1:26 - 31] dan juga Elisabeth sanaknya Maria yang disebut mandul itu telah 6 bulan mengandung [1:36]. itu makanya: "bagi Allah tidak ada yang mustahil" [1:37].

Persoalan iman bukan segampang membalikkan telapak tangan, sebagaimana juga Maria, meskipun dberitakan oleh malaikat Gabriel:Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya didalam hatinya, apa arti salam itu? [1:29]

Seorang anak bertanya : apa artinya iman pak?, lalu bapaknya membawanya ketempat yang tinggi dan mengatakan :lompatlah, engkau akan kutangkap; jangan takut! akan tetapi anaknya mengatakan : saya takut pak! . Begitupun, bapaknya tetap saja meyakinkannya , akhirnya anaknya berani melompat dan ditangkap oleh bapaknya dan selamat !.
Keberanian itu muncul karena hubungan emosional anak dengan bapak; diimaninya bahwa bapak tidak mungkin mencelakakan anaknya atau sebuas-buasnya harimau, tidak mungkin menerkam anaknya ! [Bagaiman dengan anda? percayakan dengan kelahiran Yesus Kristus?]

Sumber
Pdt. P. Saguntung SIP, MSi
Kantor Pusat GKPM, Nemnemleleu, Sikakap PUS, Mentawai Sumbar,
Khotbah Sekber United Evangelical Mission [UEM], ktr pusat HKBP Pearaja Tarutung
Pdt. Banner Siburian MTh, Prases HKBP Distrik-XXVII Kaltim-selatan


Tuesday, 16 December 2014

MENYAMPAIKAN INJIL KEPADA ORANG-ORANG SENGSARA

Warta Jemaat No. 50-14 Desember 2014                                                                                                                               Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman.:
Yesaya 61 : 1 - 4, 8 - 11


1. Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara,
2. untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung,
3. untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka "pohon tarbantin kebenaran", "tanaman TUHAN" untuk memperlihatkan keagungan-Nya.
4. Mereka akan membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad, dan akan mendirikan kembali tempat-tempat yang sejak dahulu menjadi sunyi; mereka akan membaharui kota-kota yang runtuh, tempat-tempat yang telah turun-temurun menjadi sunyi.
8. Sebab Aku, TUHAN, mencintai hukum, dan membenci perampasan dan kecurangan; Aku akan memberi upahmu dengan tepat, dan akan mengikat perjanjian abadi dengan kamu.
9. Keturunanmu akan terkenal di antara bangsa-bangsa, dan anak cucumu di tengah-tengah suku-suku bangsa, sehingga semua orang yang melihat mereka akan mengakui, bahwa mereka adalah keturunan yang diberkati TUHAN.
10. Aku bersukaria di dalam TUHAN, jiwaku bersorak-sorai di dalam Allahku, sebab Ia mengenakan pakaian keselamatan kepadaku dan menyelubungi aku dengan jubah kebenaran, seperti pengantin laki-laki yang mengenakan perhiasan kepala dan seperti pengantin perempuan yang memakai perhiasannya.
 11. Sebab seperti bumi memancarkan tumbuh-tumbuhan, dan seperti kebun menumbuhkan benih yang ditaburkan, demikianlah Tuhan ALLAH akan menumbuhkan kebenaran dan puji-pujian di depan semua bangsa-bangsa. 

Sebagaimana diketahui, setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan Babel ke Yerusalem, kehidupan mereka tidaklah langsung berubah. Perikop ini mengandung hal kesaksian dan kabar baik. Apalagi situasi ekonomi dan politik tidak menentu ketika Koresy - yang mengijinkan mereka exodus - meninggal dunia. Para imam menyalahgunakan kedudukannya sehingga rakyat frustasi, bahkan diantaranya kembali menyembah berhala, hingga nabi Yesaya mengembalikan semangatnya untuk kembali taat kepada Tuhan.

Sebagai umat, bagaimanapun juga harus berkenan bersaksidan menyampaikan kabar baik, yang ditujukan kepada orang di sekitar kita, baik dengan orang yang belum mengenal Kristus maupun yang sudah, untuk memahami makna keselamatan.

Melalui teks kotbah ini, berita keselamatan itu dinyatakan Allah melalui perantaraan para nabi Yesaya.Kabar keselamatan itu dihubungkan dengan tahun Yobel. Karena melalui tahun Yobel itu, umat Tuhan mengenang, merayakan dan merasakan kembali kehangatan kasih dan kuasa Tuhan ketika membebaskan umatNya dari belenggu penderitaan.

Nabi Yesaya diurapi Tuhan menyampaikan kabar baik [ayat 1,9], yang nampak dari perkataan dan tindakannya. Itulah sebabnya, hendaknya Roh Tuhan untuk tidak kita padamkan, tetapi menyala, serta jangan menganggap remeh nubuatan [ 1 Tes 5:19-20]

Diingatkan bahwa Tuhan Yesus adalah pemenuhan dari semua berita keselamatan. Dia menyampaikan dan sekaligus pembawa kabar baik itu. Yesus adalah personified massage of salvation. Dialah berita keselamatan itu.!

Memang ada 3 ciri orang mendengar kotbah [1] seperti kanal air {bubusan}, yang masuk dari kiri keluar dari kanan [2] seperti saringan santan kelapa, yang airnya keluar kemudian tertinggal sampahnya [3] seperti menampi beras, yang akhirnya tertinggal beras yang diharapkan.

Jika kita terpanggil melanjutkan pengutusan Yesus, berita kabar baik itu agar disampaikan seturut dengan kehendaknya. Hal yang penting ialah agar tindakan serupa dengan apa yang diucapkan! kuasailah Firman dan beritakanlah, tetapi dalam urapan Roh Kudus.!

Sumber: Pdt. Juliver Lumbantobing M.Th. Pdt. Dr. M Frans Ladestam Sinaga


 

Monday, 3 November 2014

ALLAH TEMPAT PENGUNGSIAN

Warta Jemaat No. 44-2 November 2014                                                                                                                                         Untuk Kalangan Sendiri


Bacaan Firman:
Mazmur 43 : 1 - 5
1. Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku terhadap kaum yang tidak saleh! Luputkanlah aku dari orang penipu dan orang curang!
2. Sebab Engkaulah Allah tempat pengungsianku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus hidup berkabung di bawah impitan musuh?
3. Suruhlah terang-Mu dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, yang adalah sukacitaku dan kegembiraanku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, ya Allahku!
5. Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku! 


Thema nats ini menggambarkan bahwa umatNya memohon perlindungan atas ancaman dari orang yang tidak patuh kepada Allah di sekitarnya. Mereka merasa diungsikan/dibuang, namun sesungguhnya Allah adalah tempat mengadu dan tempat mengungsi.
 Seturut dengan itu, dalam perikop ini ada 3 kebutuhan yang diserukan oleh pemazmur kepada Allah :[1] keadilan, [2]perjuangan perkara, [3] minta perlindungan atas orang yang menipu dan orang yang curang kepada mereka! (Maz:42:1).

Sebagaimana dalam epistel minggu hari ini, Timoteus mengungkapkan bahwa jemaat Tesalonika meskipun solid namun tertindas. Pemazmur melihat sepertinya Allah tidak memihak kepada umat yang benar; yang dalam realita hidup sekarang ini, atau Allah justru memberkati orang yang tidak berlaku adil sementara yang berbuat baik, memperoleh hidup yang tidak sejahtera, sedang yang perilakunya tidak benar diberkati oleh Allah. selain itu, umat terancam dari orang yang tidak saleh, sehingga perlu disertai, dilindungi dan diluputkan !.

Tak ada kata lain, bahwa Allah adalah tempat mengadu, tempat berlindung, dan ataupun tempat pengungsian. Karenanya anggapan pemazmur bahwa umatnya dibuang , sesungguhnya Allah adalah tempat pengungsian. (Tempat pengungsian adalah zona aman dari marabahaya).

Ketidakadilan dilingkungan keluarga bahkan negara, bisa saja terjadi mulai dari hal yang kecil bahkan hal yang besar. Sadar atau tidak, sesungguhnya Allah membawa kita kejalan yang benar, sehingga kita tidak terkontaminasi dari penipuan atau kecurangan orang. Kita tidak boleh kalah oleh penderitaan yang kita alami, karena Yesus pun mengalami penderitaan di kayu salib [1 Petr 2: 21-25]. Dengan demikian, maka kita dengan sukacita dapat senantiasa memuji dan memuliakan Tuhan.

Umat Tuhan diingatkan agar senantiasa jangan takut dan jangan gelisah,serta tetap hidup didalam jalan Tuhan. Dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan, pasti akan ada pertolongan dan kemenangan .sebab Allah adalah penguasa dunia dan sorga !.

Sumber: Pdt. Erde Berutu STh & Pdt. Dr. Binsar J. Pakpahan

Tuesday, 23 September 2014

ALLAH MENGASIHI SEMUA BANGSA

Warta Jemaat No. 38-21 September 2014                                                                                                                                 Untuk Kalangan sendiri

Bacaan Firman : Yunus 2 : 10, 4 : 1 - 11
10. Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya. 
1. Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.
2. Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.
3. Jadi sekarang, ya TUHAN, cabutlah kiranya nyawaku, karena lebih baik aku mati dari pada hidup."
4. Tetapi firman TUHAN: "Layakkah engkau marah?"
5. Yunus telah keluar meninggalkan kota itu dan tinggal di sebelah timurnya. Ia mendirikan di situ sebuah pondok dan ia duduk di bawah naungannya menantikan apa yang akan terjadi atas kota itu.
6. Lalu atas penentuan TUHAN Allah tumbuhlah sebatang pohon jarak melampaui kepala Yunus untuk menaunginya, agar ia terhibur dari pada kekesalan hatinya. Yunus sangat bersukacita karena pohon jarak itu.
7. Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, atas penentuan Allah datanglah seekor ulat, yang menggerek pohon jarak itu, sehingga layu.
8. Segera sesudah matahari terbit, maka atas penentuan Allah bertiuplah angin timur yang panas terik, sehingga sinar matahari menyakiti kepala Yunus, lalu rebahlah ia lesu dan berharap supaya mati, katanya: "Lebih baiklah aku mati dari pada hidup."
9. Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."
10. Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikitpun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula.
11. Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?" 


Kotbah minggu ini, masih terkait dengan minggu lalu, yang membahas masalah petobatan; bertolak dari karakter Niniwe, yang berdiam di daerah Asyur. Mereka adalah keturunan Nuh, Ham, Kush hingga Nimrod [Kej 10: 6-8]. Sekalipun populasinya  + 120.000 orang, tetapi orangnya sangat jahat dan sadis; yang jika misalnya seorang raja tertangkap, maka raja itu akan dikulitinya ! sadis bukan?.

Nimrod adalah orang yang pertama berkuasa di dunia ini [Kej 10:9]. semula kerajaannya terdiri dari Babel, Erekh, dan Akad; semuanya ditanah Sinear [Kej 10:10], kemudian mendirikan Niniwe di Asyur [Kej 10:11].
Agar orang Niniwe bertobat, Allah menutus Yunus untuk menyadarkan mereka; yang jika tidak bertobat, akan memusnahkannya paling lama 40 hari terhitung setelah Yunus memasuki kota itu [Yun 3:4]. Akan tetapisetelah nabi Yunus tiba dan menyampaikan peringatan Allah, orang Niniwe mempercayainya, hingga semua rakyat bahkan raja mengenakan kain kabung dan bertobat.
Marah kepada Tuhan [Yun 4:1-4]? kemarahan Yunus kepada Tuhan, karena 40 hari telah terlampaui, namun Tuhan belum memusnahkan Niniwe, Disamping itu [1] Yunus senang menghakimi orang bersalah, sedang Tuhan mengasihinya. [2] Yunus iba kepada dirinya sendiri, sedang Tuhan kepada orang lain. [3] Yunus iba terhadap tanaman  yang bukan ditanam dan dipeliharanya, sedangkan Tuhan iba terhadap yang diciptakanNya !.

Pertobatan orang Niniwe telah membuat Allah membatalkan rencanaNya hingga menyesali rancangan-Nya [Yun 3:10]. Pertobatan bukan hanya dengan ungkapan tetapi juga dengan perbuatan.
Perikop ini mengingatkan kita :{1} Dendan adalah sikap yang patut kita hindarkan. {2} Kemarahan kepada Tuhan sangatlah tidak beralasan karena rencana manusia diluar rencana Tuhan. {3} Bermurah hatilah kepada semua orang sebagaimana Tuhan bermurah hati. {4} Tuhan menghendaki agar kita bertobat. {5} Hiduplah dengan memikirkan juga orang lain; jangan egois sebagaimana Yunus. {6} Kasihilah segala yang dikasihi oleh Allah !.

Jika orang Niniwe sangat jahat dan sadis, Yesus berkata: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya engkau [Mat 5:44]

Sumber : Pdt. Ramli S. N. Harahap. GKPA
 

Tuesday, 16 September 2014

JANGAN MENGHAKIMI, TETAPI MENGASIHI!

Warta Jemaat No.37_ 14 September 2014                                                                                                                                 Untuk Kalangan Sendiri


Bacaan Firman : 
Roma 14 : 1 - 12
Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri.  Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri. Yang seorang menganggap hari yang satu lebih penting dari pada hari yang lain, tetapi yang lain menganggap semua hari sama saja. Hendaklah setiap orang benar-benar yakin dalam hatinya sendiri. Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukannya untuk Tuhan, sebab ia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorangpun yang mati untuk dirinya sendiri. Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan. Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: "Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku dan semua orang akan memuliakan Allah."Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah.


Perbedaan iman seseorang dengan lainnya, sungguh banyak dipengaruhi oleh lingkungan, interaksi sosial, budaya ataupun lainnrya. Itulah yang terjadi sehari-hari. Akan tetapi berbeda dengan iman yang dimiliki oleh Abram sehingga ia dijuluki bapak orang beriman. Orang yang beriman adalah orang yang "mempercayai sekalipun bertentangan dengan logika manusia". Dengan imannya yang teguh, perintah Allah dipatuhi Abram meninggalkan negerinya sekalipun belum jelas negeri tujuan [kej. 12:1], Abram mempersembahkan anaknya Ishak menjadi korban bakaran [Kej.22:2] dan sebagainya
Perbedaan paradigma tersebut, telah berdampak perseteruan di Jemaat Roma. Diantaranya berpendapat bahwa makan daging adalah dosa dan juga jika tidak merayakan hari suci di lingkungan bangsa Yahudi adalah dosa! Bahkan orang Yahudi melarang memakan yang tidak bersirip dan tidak bersisik [Im. 11:12], darah [Im. 17:12], ragi [Kel.12:19].

Rasul Paulus mengingatkan orang-orang percaya di Roma tersebut agar menghentikan perdebatan persoalan makanan, termasuk persoalan makanan yang berdarah; karena tidak substansial. Sebaliknya , Yesus mengatakan:"bukan yang masuk kedalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang [Mat 15:10-11, 17-20]". Disamping itu, semua hari-hari adalah baik sebaliknya yang salah adalah bagaimana memanfaatkannya. Jadi kita tidak sependapat menolak hari-hari tertentu.

Dalam perikop ini, tiga ayat yang pertama adalah pemahaman tentang perintah Tuhan, sedangkan sembilan ayat berikutnya adalah alasan agar jangan saling menghakimi diantara sesama !.Rasul Paulus mengingatkan, bahwa menghakimi orang lain, sama halnya pembenaran diri sendiri, sementara status kita dihadapanNya adalah sama; sama-sama dihakimi, jadi tidak ada yang superior. Lagi pula, tidak seorang pun hidup dan mati untuk dirinya sendiri [Rom 14: 7-8], tetapi setiap orang justru bertanggung jawab dihadapanNya [Rom 14:12]. 
Seturut untuk tidak saling menghakimi, adalah indikasi orang yang beriman sebagaimana Abram dan juga bagian implementasi kasih.
Perikop ini menganjurkan, menangani masalah agar tidak berlarut-larut, selesaikanlah dengan cara membudayakan selalu bertanya dan mengkonfirmasikannya terlebih dahulu.

Penulis : Pdt. R.H. Lumbantobing S.Th, MA (Pendeta Resort Khusus GKPI Rawalumbu Bekasi)

Tuesday, 26 August 2014

DIPAIMBARU HAMUBAON NI PINGKIRAN

Warta Jemaat No. 34-24 Agustus 2014                                                                                                                                   Untuk Kalangan Sendiri


Bacaan Firman:
Roma 12 : 1 - 8
Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati.  Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita. 

Dipatupa Apostel Paulus surat on tu huria Rom, ala hatiha i ndang tingkos pamuji-mujion tu Debata dohot alani pangalaho na bersifat egois. Alani i gabe dipaingot Apostel Paulus ma huria i, didok; pasangap hamu ma Debata marhite-hite dagingmuna dohot marhite-hite tondimuna; ai Debata do nampuna i [1 Kor 6:20]

Pangantusion ni halak Batak, adong do dua bagian hajolma-on, ima daging {soma} dohot tondi {jiwa); nidokna dichotomy, marhite i do, umbahen adong hata ni natua-tua, molo tung pe manarita daging muna, unang ma dohot tondi muna! Alai pangantuion ni bangso Gorik [Yunani] adong do tolu, ima nidokna trichotomy: daging {soma}, jiwa {psyche} dohot roh {pneuma}. Jadi pangantusion ni daging ndang holan sibuk {sarx}. Daging i, ima inganan ni sude hadirion ni manisia. Di daging i ma mian : hagiot, hosa, roha dohot pingkiran. Ido umbahen didok Jesus : Sihaholonganmu do Tuhan Debatam sian nasa ate-atem, sian nasa hosam dohot sian nasa roham ! [Mat 22:37]

Disosohon Apostel Paulus muse, asa unang sarombang [sadalan] hita dohot portibion on. Ndada holan asa holang hita dohot portibi on, alai na hut do pasidinghon hagiot ni portibi on. Ndang holan asa tundal dohot portibi on, alai naeng do hasogohon hagiot ni portibi. Jala ndang holan asa alo roha tu na jahat, alai na hut do ulahonon na denggan. Mardomu tu pangantusion hajolmaon ni halak Batak dohot bangso Yunani, hamubaon ni roha dimulai sian hamubaon ni pingkiran [paragidma=cara pandang] na tarida sian pambahenan; jadi porlu perubahan paradigma !

Jala diondolhon Apostel Paulus, mangula ma hita dibagasan silehon-lehon na tajalo[talenta], molo pangajari hita, tapangke ma talenta i mangajari. Molo parende do hita, ringgas ma hita mar-ari Kamis, asa tapuji Debata jala taendehon barita na uli laho pararathon hamulion-Na.

Diondolhon turpuk on, haserepon dohot holong ni roha; ima songon pelean na mangolu, unang diela-ela portibi on hita asa unang rumar parsombaonta tu Debata. Godang do tajalo pasu-pasu sian Debata dalan mangulahon lomo ni rohaNa. Dibohali Debata do hita patoguhon haporseaonta tu Ibana, marhite ragam ni hatuaon na tajalo sian Ibana. Di hurianta GKPI, "sadama' hita, lumobi manghalashon na mar JUBILEUM 50 Taon di tano on.

Sumber: Pdt. Dian Hutabarat STh & Pdt. Darwin Lumbantobing

 

Wednesday, 20 August 2014

TUHAN MEMERINTAH DENGAN ADIL

Warta Jemaat No. 33_17Agustus 2014                                                                                                                                          Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman:
Mazmur 67 : 2 - 8
Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi. Mazmur. Nyanyian. (67-2) Kiranya Allah mengasihani kita dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, Sela Supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa. Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Sela  Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. Tanah telah memberi hasilnya; Allah, Allah kita, memberkati kita.  Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takut akan Dia! 


Kemerdekaan negara kita Republik Indonesia yang ke-69 saat ini, haruslah dipandang sebagai anugerah, sekalipun penuh dengan perjuangan oleh para pendahulu kita. Akan tetapi, meskipun perjuangan penuh dengan pertumbuhan darah, harus pula diyakini bahwa kemerdekaan adalah karena pemberian Tuhan, bukan atas jerih payah. Memperoleh kemerdekaan - bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, tetapi adalah atas anugerah Tuhan!

Sebagaimana pelepasan dari kuasa iblis di Tapanuli Utara - saat orang Batak mengenal Kristus melalui Nomensen; yang dijuluki dengan apostel orang Batak -sama halnya dengan anugerah kepada negara kita yang bebas dari penjajahan. Karenanya, dengan anugerah yang kita terima, bukankah kita harus bersyukur?

Kehidupan berbangsa dan bernegara, tanpa membedakan suku, ras dan golongan haruslah dilaksanakan dengan pemerintahan yang berkeadilan, sebagaimana dikatakan oleh raja Daud; apabila seorang memerintah manusia  dengan  adil, memerintah dengan takut akan Allah. Ia bersinar seperti fajar diwaktu pagi, pagi yang tidak berawan [2 Samuel 23:3b -4a]. Adil berarti memberi dan menerima sesuai dengan haknya tanpa diskriminasi. Memerintah dengan adil hanya terjadi jika dilaksanakan dengan jujur. Sedangkan dikatakan jujur bilamana: jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat [Mat. 5:37]

Kita adalah bagian dari bangsa, yang turut membangun, menumbuh-kembangkan hingga tercapai sebuah negara yang adil dan makmur, tegaknya keadilan dan HAM, serta memelihara keutuhan bernegara. Jika anda pengikut Kristus, sudahkah penguasa negara kita ini berbuat adil sebagaimana Allah memerintah dengan adil?

Ingatlah bahwa: there I will stand as Guardian of my motherland-disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku; tetapi dalam penyertaan berkat Tuhan: Seturut dengan itu, Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau [Bil 6:24] Tuhan menyinari engkau dengan wajahNya dan memberi engkau kasih karunia [Bil 6:25] Tuhan menghadapkan wajahNya kepamu dan memberi engkau damai sejahtera [Bil 6:26]!. Itu artinya, bahwa Allah senantiasa memandang kita, kita harus ada kerinduan untuk berbuat kepada Tuhan, biarlah hidup kita dalam tuntunan Tuhan.

Sumber: Pdt. Ramli S. N. MTh & Pdt Daniel Taruli Asi Harahap
 

Sunday, 10 August 2014

JANGAN TAKUT TUHAN MENYERTAIMU

Warta Jemaat No. 32-10 Agustus 2014                                                                                                                                                   Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman:
Matius 14: 22 - 33
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang.Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ. Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal. Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air." Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus. Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!" Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Lalu mereka naik ke perahu dan anginpun redalah. Dan orang-orang yang ada di perahu menyembah Dia, katanya: "Sesungguhnya Engkau Anak Allah." 


Sesungguhnya esensi dan subtansi perikop ini adalah DOA, dimana Yesus memanggil ke-12 muridNya, lalu mengutusnya mencari domba yang hilang, memberitakan bahwa "Kerajaan Surga sudah dekat", hingga mengutusnya ketengah serigala. Pekerjaan yang akan dilakukan muridNya, dapat dibayangkan sungguh tertekan karena akan berhadapan dengan serigala yang senantiasa mengintai menerkan. Itu artinya, kuasa dunia tidak akan bisa menghadapinya kecuali atas penyertaan Tuhan!. Untuk menghadapi serigala itu, Yesus mengingatkan hendaknya kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati [Yoh. 10:12].

Untuk membekali muridNya, Yesus menyampaikan berbagai perumpamaan saat naik perahu tentang benih: [1] tidak tumbuh secara sempurna, yang akhirnya mati [2] gandum/padi tumbuh tapi dihimpit oleh tumbuhan lain [3]biji sesawi yang kemudian menjadi  tempat burung bersangkar [4] ragi yang diaduk ke tepung dan menjadi khamir [5] harta terpendam di ladang dan ladang dibeli agar tidak kehilangan harta [6] pedagang menjual semua hartanya untuk membeli mutiara [7] pukat untuk menjaring ikan; lalu ikan yang baik dipisahkan [Matius 13:47-48].

Ketika mengutus muridNya, Dia pun sambil mengajar dan mengatakan: tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan sebaliknya tidak seorangpun mengnal Bapa selain Anak. Ditekankan juga, bahwa dalam hidup ini, kita harus senantiasa berdoa kepada Allah Bapa [.....] janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki {Matius 26:39}.

Konsekuensi pemberita Kerajaan Sorga [1] kita menerima Yesus [2] mengenal Yesus, [3] melakukan kehendak Yesus, [4] memberitakan Kerajaan Sorga; yang kesemuanya harus bersesuaian dengan perilaku kita. Sebagaimana dalam epistel minggu ini - selaku abdi Tuhan - kita senantiassa harus percayai - kapan saja dan dimana saja - kita selalu dalam penyertaanNya baik secara fisik, mental, maupun rohani. Terkait dengan situasi inilah Tuhan Yesus menegur Petrus karena takut tenggelam saat bersamaNya di perahu, dikatakan: hai orang yang kurang percaya, kenapa engkau bimbang?. Teguran ini sangatlah esensial, bahwa sikap bimbang akan menghambat meraih tujuan. Adakah DOA anda yang tidak dikabulkan?`

Sumber : Pdt. Dr. H. R. Panjaitan & Pdt. Dr. Fritz Sihombing. 

Saturday, 2 August 2014

DATANGLAH KEPADA TUHAN SUPAYA KAMU HIDUP

Warta Jemaat No. 31 _ 3 Agustus 2014                                                                                                                                         Untuk Kalangan sendiri

Bacaan Firman :Yesaya 55 : 1 - 5
Ayo, hai semua orang yang haus, marilah dan minumlah air, dan hai orang yang tidak mempunyai uang, marilah! Terimalah gandum tanpa uang pembeli dan makanlah, juga anggur dan susu tanpa bayaran! Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud.Sesungguhnya, Aku telah menetapkan dia menjadi saksi bagi bangsa-bangsa, menjadi seorang raja dan pemerintah bagi suku-suku bangsa; sesungguhnya, engkau akan memanggil bangsa yang tidak kaukenal, dan bangsa yang tidak mengenal engkau akan berlari kepadamu, oleh karena TUHAN, Allahmu, dan karena Yang Mahakudus, Allah Israel, yang mengagungkan engkau. 


Ketika situasi bermasalah kita akan berupaya mencari solusinya. Banyak cara tapi opsinya hanyalah bagaimana mengupayakan agar kita menjadi pemenang. Perikop ini mengingatkan kita untuk beroleh keselamatan, pembebasan yang prosesnya dengan kebenaran dan keadilan. Keselamatan diberi secara cuma-cuma agar kita menjadi saksi tentang kebaikan dan Kasih Tuhan.

Dalam perikop Deutero Yesaya ini (pasal 40 - 55, disebut Deutero; bagian II Yesaya), mengisahkan penebusan umat Tuhan pasca pembuangan Babel, dimana Allah menawarkan kemurahan hatiNya secara cuma-cuma. Keselamatan secara cuma-cuma, ibarat bagaimana Allah menundang orang agar hadir dalam Perjamuan Kudus. Dengarkanlah Aku, maka kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepadaKu; dengarkanlah maka kamu akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian abadi dengan kamu, menurut kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud! Sajian lezat yang ditawarkan : anggur melambangkan Injil yang menyukakan dan menyegarkan jiwa, susu menunjukkan sifatnya yang memberikan pertumbuhan Tubuh {1 Petrus 2:2}.

Hanya ada dua syarat agat kita beroleh hidup yang kekal, yaitu bertobat dan bersedia (beriman) untuk datang kepada Juru Slamat, yaitu Tuhan Yesus Kristus, dimana pada hari terakhir, Yesus berdiri dan berseru:"barangsiapa haus baiklah ia datang kepadaKu dan minum (Yoh 7: 37)
Yesaya mengingatkan agar kita senantiasa taat kepada Tuhan:"tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia setiap perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau" {Ulangan 28:15}.

Ada 5 hal yang perlu kita renungkan :[1] janganlah mencari-cari alasan untuk tidak taat kepada Allah [2]Allah senantiasa memberkati yang berkenan kepada-Nya [3]kepedulian Allah bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia {basic needs} tetapi juga soal status sosial [4] Bangsa Yehuda dikembalikan dari pembuangan bukan hanya karena alasan kemanusian tetapi juga menjadi saksi untuk memuliakan nama-Nya [5] Allah menyerukan : marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, aku akan memberi kelegaan kepadamu {Mateus 11 : 28}.

Sumber : Pdt. Dr Sunggul Pasaribu STh. MPAK, Pdt. Dr. Hulman Sinaga.     

Tuesday, 29 July 2014

SALUHUTNA MANUMPAK TU NA DENGGAN DI NA PORSEA

Warta Jemaat No. 30 - 27 Juli 2014                                                                                                                                                    Untuk Kalangan sendiri

Bacaan Firman : Roma 8: 26 - 30
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.


Aha do jambar ni angka na porsea, manang aha do beda ni halak na porsea tu na so porsea?. Sungkun sungkun on sederhana, alai boi do lam bagas molo lam niantusan. Jesus belongs to deliver and live in the life of  the believers (Jesus adalah milik orang yang percaya dan hidup dalam kehidupan orang percaya). Tondi ni Debata do namangurupi huhut mampargogoihon angka na porsea i, jala Tondi i do na mangondihon angka na porsea i di bagasan ngoluna di portibi on.!

Dirajumi rohanta do, jolma na gale do hita, alai di ondihon Tondi i do hita pasahathon angka sipangioanta. Nang pe ndang tangkas tapangidohon, alai sahat do pangidoan i tu Debata {Roma 8:26}.Siboto  roha do Debata, jala tangkas do dibotoangka aha na ringkot di ngolunta hombar tu lomo ni rohaNa jala na mangabiari Ibana {Roma 8:27}. Tangkas do taboto, manumpak tu na denggan do angka na binahen ni Debata dingolunta; marhite sian asi dohot holong ni rohaNa do i tu hita, ima gabe ojahan ni turpukta minggu on {Roma 8:28}
Dipangido turpuk on tu hita:" sai jumolo ma lului hamu harajaon ni Debata dohot hatigoranNa, dung i tambahononna do sude angka ondeng tu hamuna ! Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaranNya, maka semuanya ituakan ditambahkan kepadamu" [Matius 6:33].

Nungnga ditodo hita gabe anakNa, jala dihaholongi hita marhite mudar ni anakNa Tuhan Jesus Kristus naung mate laho manghophop hita. Asa parsidohot hita tu hangoluan na saleleng ni lelangna naung pinaredeNa tu angka na porsea naung tardidi dibagas goar ni Debata Ama, Anak dohot Tondi Porbadia.Tapasahat ma dirinta tu Ibana, jala marguru tu pangajarion ni Tondi i ma ngolunta, unang marpangunsandean tu gogonta dohot pingkiranta hita.
Marhite turpuk on, Apostel Paulus paingothon hita : angka naung tinodona, i do dijou, jala na jinouna, i do dipintori; jala angka naung pinintoranna, i do dipasangap. Sangkap ni Debata do tu hita, alai nang pe songon i ala ni jogal ni pangalaho ni hita jolma-sangkap na uli i - boi do jou-jou i ndang ditangihon hita jolma. Tapeop jala tahaporseai ma hata i, saluhutna i gabe manumpak tu na denggan !

Sumber : Pdt. Dr. Pintor M. Sitanggang, Pdt. Dr. Burju Purba, Khotbah Sekber United Evangelical Mission.

Friday, 25 July 2014

HANYA SATU TUHAN

Warta Jemaat No. 29_ 20 Juli 2014                                                                                                                                                  Untuk Kalangan Sendiri


Bacaan Firman, Yesaya 44:  6 - 8

Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku.Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami! Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!.

Minggu ini adalah minggu ke 5 setelah Trinitas, yang juga membahas ketritunggalan [sitolu-sada], yang menyatakan bahwa Tuhan hanyalah satu. Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku {ayat 6}. Selain itu dikatakan bahwa Jahowa zebaot atau Debata zebaot artinya Tuhan semesta alam. kata zebaot- yang berarti semesta alam, dimana kata zebaot hanya dijumpai di Padan narobi {Perjanjian Lama}, yang berarti sekalipun banyak yang mempunyai kekuatan dunia atau kekuasaan dunia, Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan Yang Maha Kuasa; sekaligus mengisyaratkan bahwa tempo dulu sungguh banyak menduakan Tuhan (sinkritisme).

Seorang hamba Tuhan yang menderita sakit jantung sejak usia 20 tahun - meskipun berdoa terus, penyakitnya tak kunjung sembuh. Begitupun, di luar perhitungan  manusia usianya mencapai 60 tahun. Ilustrasi lain, sebuah kapal terssangkut oleh batu setinggi 5 meter. Lalu Tuhan Allah bertanya kepada hamba Tuhan, agar kapal itu dapat berlayar, apakah yang engkau kehendaki, apak membuang batu itu atau menambahkan air 5 meter lagi? Hamba Tuhan menjawab agar menambahkan air 5 meter lagi. 

Berbeda dengan pola pikir bangsa israel ketika masa pembuangan. mereka ingin segera dari tempat pembuangan sekalipun dengan jalan pintas. mereka mencari figur, yang bisa menjadi pengganti Tuhan !. Mereka membuat patung untuk disembah !. Seharusnya, memohon agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka di dalam pembuagan itu, bukan langsung membuat patung !.

Oleh karena habitat bangsa Israel, selalu menyembah berhala, Allah menjadi murka sehingga mereka dibuang. Akan tetapi selama di pembuangan itu mereka bertobat. itu makanya Tuhan berkata:Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhalajanganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah Tuhan Allahmu {Imamat 26:1}.
Tuhan membebaskan bangsa Israel dari perbudakan karena: (1) bangsa Israel berharga dan mulia dimata Tuhan (2). Allah mengasihinya {Yes:43:4. Ketahuilah, Tuhan yang kita sembah adalah Raja, Penebus dan Tuhan Semesta Alam ! Jika murka Allah kepada bangsa Israel karena menduakan Tuhan, bagaimanakan dengan anda? adakah anda bertanya kepada allah lain ?

Sumber : Pdt. Robinson Butar-butar & Pdt. mixon Simarmata.   

Monday, 16 June 2014

MEMUJI ALLAH SANG PENCIPTA

Warta Jemaat No. 24-15 Juni 2014                                                                                                          Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman : Kejadian 1: 1-2 + 4a.
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.


Penciptaan langit, bumi dan segala isinya adalah dua hal yang saling terkait yaitu yang menciptakan dan yang diciptakan; yang tadinya tidak ada menjadi ada (creatio ex ni hilo); diciptakan dengan cara :creatio ad intra - penciptaan di dalam diriNya sendiri melalui ucapan dan RohNya, dan creatio ad extra yaitu penciptaan di luar diriNya.Dia adalah Alfa-Omega; bonana jala ujungna. Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan sudag ada dan yang akan datang, yang  Mahakuasa (Wahyu 1: 8, 21:6, 22:13)

Terkait dengan nama Minggu Trinitas pada hari ini, penciptaan melibatkan ke-tritunggalan; sitolu-sada, yang prosesnya melibatkan Allah, Yesus dan Roh Kudus, yang tampak dari ungkapannya: berfirman (Allah), jadilah terang (Yesus) melayang-layang diatas permukaan air (Roh). 
Dihari terakhir penciptaan (hari ke-enam) Allah menciptakan manusia menurut gambarNya (Kej. 1:27) Itu artinya, bahwa kita menolak dengan tegas teori Darwin, bahwa manusia berasal dari kera, yang secara perlahan (evolusi) berubah bentuknya hingga menyerupai manusia. 
Ungkapan "pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi (Kej.1:1)" dan ungkapan "bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya, dan Roh Allah melayang-layang diatas permukaan air (Kej. 1:2)"
Berdasarkan gap theory bahwa kedua ayat tersebut (Kej. 1:1) dengan (Kej. 1:2) terdapat jarak waktu yang sangat lama; mungkin jutaan bahkan ratusan juta  tahun lamanya, namun itubukanlah kebenaran Alkitab tetapi dapat dicamkan bahwa "akan tetapi, saudara saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu bahwa dihadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti ssatu hari (2 Petrus 3:8), atau dalam Mazmur 90:4 "sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam".
Hal lain yang perlu kita cermati adalah penciptaan dan pemisahan antara terang dan gelap (Kej, 1:3-5); kehidupan yang terang dan kehidupan yang gelap, yang mempunyai makna bahwa Yesus dikaitkan dengan terang dunia, yang memberi pesan jadilah menjadi garam dan terang, bersyukurlah kepada Tuhan atas ciptaanNya! dan Pujilah Dia !(Roma 15:11) 

Sumber : Pdt. Julasber Siahaan, M.Th & Pdt. R. H. Lumbantobing STh, MA (Pendeta GKPI) 

Sunday, 6 April 2014

TUHAN MEMBANGKITKAN KITA DARI KETERPURUKAN

Warta Jemaat No. 14 - 6 April 2014                                                                                                                                  Untuk Kalangan Sendiri

Bacaan Firman : Yehezkiel 37 : 1 - 14
Lalu kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN." 

Penglihatan, perumpamaan yang berani, dan perbuatan  simbolik tergambarkan dalam kitab Yehezkiel. Memang demikian ciri seorang penubuat, seperti memiliki indra yang lain, karena dia dituntun oleh Roh Kudus. Firman diterimanya secara simbolik, bukan saja enak didengar, tetapi dapat dilihat, disentuh dan dirasakan secara nyata.
Yehezkiel adalah seorang penubuat yang turut serta dalam pembuangan Babel - yang saat itu - Yehezkiel belum menjadi penubuat. Dia dipanggil oleh Tuhan tahun 593 sM, ditepi sungai Kebar di Babel {Hes1:1-3}; kekuasaan Tuhan meliputinya, lalu ia melihat tulang-tulang yang sudah kering di lembah sungai itu, memperlihatkan betapa sedihnya pembantaian orang Israel oleh bangsa Babel!.

Dengan kuasa Tuhan, Yehezkiel menghidupkan kembali manusia yang berserakan di lembah itu, dengan nubuatnya: aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali, memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, menutupi kamu dengan kulit dan memberi kami nafas hidup, supaya kamu hidup kembali dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN [Hes 37:5-7].

Tulang-tulang kering yang dihidupkan kembali melambangkan bahwa bangsa Israel hidup dipembuangan Babel. Nubuat Yehezkiel, dialamatkan kepada 2 hal, yaitu : kepada tulang-tulang , dan kepada nafas kehidupan; masing-masing diluar akal manusia. Mereka dinubuatkan nafas hidup, yang didatangkan dari empat penjuru mata angin [Hes.37:9]

Hal yang perlu kita renungkan dalam nats ini ialah, jangan mengandalkan diri tetapi andalkan Kuasa Tuhan ! jangan seorang pun yang menjauhkan diri dari kasih karunia Tuhan !Serahkan diri anda kepada Tuhan; menyerahkannya tidaklah sejauh perjalanan Bandung ke Bonapasogir, tetapi sejauh DOA ! Manusia diperbudak, di era pembuangan Babel, sesungguhnya masih terus berlangsung.  Dulu, benar-benar diperbudak secara fisik tetapi sekarang diperbudak oleh dosa dengan berbagai dampak. Ketahuilah, bahwa Tuhan membela yang tertindas, tetapi sebatas kepada orang yang saleh dan tidak curang [Maz. 43 : 1a]. Jika Bangsa Israel hidup kembali karena Firman, dapatkan anda memperoleh Kasih Karunia seperti itu?

Sumber : Pdt. PL. Hutauruk, Suara GKPI, Pdt. Marolop Sinaga , Impola Jamita HKBP

Sunday, 23 February 2014

MANGANTUSI JALA MANGHANGOLUON HATA NI DEBATA

Warta Jemaat No: 08-23 Februari 2014                                                                                                                         Untuk kalangan sendiri


Perlihatkanlah kepadaku, ya TUHAN, petunjuk ketetapan-ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintah-Mu, sebab aku menyukainya. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatan-Mu, dan jangan kepada laba. Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa, hidupkanlah aku dengan jalan-jalan yang Kautunjukkan!. Teguhkanlah pada hamba-Mu ini janji-Mu, yang berlaku bagi orang yang takut kepada-Mu. Lalukanlah celaku yang menggetarkan aku, karena hukum-hukum-Mu adalah baik. Sesungguhnya aku rindu kepada titah-titah-Mu, hidupkanlah aku dengan keadilan-Mu! 
(Mazmur 119 : 33 - 40)

Turpuk dibagasan minggu Sexagesima on-na marlapatan manomu-nomu ari parningotan hamamate ni Tuhan Jesus 60 ari nanaeng ro-asa dungo hita di partondian, mangaradoti dohot manghasiholi patik ni Debata. Marhite mangulahon patik ni Debata, gabe siding ma hita sian na mangaulahon dosa.

Parjahat masiboan mansam na do. Adong do na mana-dinghon patik(ayat 53), adong mangaropi(ayat 95), adong roha simeoleol(ayat 113), jala adong manorbangi patik(ayat 126).
Dipaandar 3 (tolu) siauhononta: Parjolo, manghalomohon lomo ni roha ni Debata, ima aturanMi{ay 33, tonaMi{ay 34}, panindangionMi{ay 35}, dalanMi{ay 37}, uhumMi{ay 39}, parenta dohot hatigoranMi{ay 40}. Ndang tarsirang patik i di parbungkas ni bangso i sian tano Misir laho borhat tu tano Kanaan. Patik i do pauliulihon ngolu ni bangso i, ndada gabe boban na so tartuhuk, gariada gabe haroroan ni gogo laho mangulahon lomo ni rohaNa. Tangkas do taboto, bangso Israel na gabe hatoban di tano Misir, marhaposan tu gana-gana an ima tingki di pardalanan tu tono Kanaan. Patik i do gabe hagogoon tu bangso i.

Paduahon, mardalan di dalan ni Debata marhite pangidoan asa condong tu panindangion {ay 36}. Jotjot do jolma manghaginjanghon dirina {egois}, pahata donganna, hut sai mangalului pangomoan portibi nang pe ndang sian dalanna.Sasintongna, molo tung pe mangalului ngolu hita naeng ma nian sian dalan na tingkos. Ido umbahen na dialusi si Johannes soldadu i: unang ma susai, unang ma dobo hamu halak! hasabamhon ma gajimuna; ["jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu" Lukas 3:14]

Patoluhon, mangolu di bagasan hatigoran.Dipangido tu hita laho marojahan tu hatigoran asa mangolu hita {ay-40}. Boi do hilalaon, molo hea hita dibagasan sahit na posa, hilalaon ma arga ni ngolu i.

Ditonga-tonga ni pargulmiton ni ngolu siadapari, mar-ragam do parohaon ni jolma na boi gabe marhonhon dosa. Alani, tapasahat dirinta tu lomo ni rohaNa. Sai mian dibagasan Ahu ma hamu, songon Ahu dibagasan hamu ! Songon ranting i, na so tarbahen marparbue anggo isan dirina, anggo so mian di hau anggur i; laos songon i hamu, anggo so mian di bagasan Ahu hamu {Joh: 15:4}.

Sumber : Suara GKPI & Pdt Dr. Victor Tinambunan, MST (Dosen STT HKBP-Siantar)

Sunday, 16 February 2014

HIDUP DAN DIBERKATI OLEH TUHAN

Warta Jemaat No. 07-16 Februari 2014                                                                                                                                      Untuk kalangan Sendiri


Ingatlah, aku menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan, karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan dan peraturan-Nya, supaya engkau hidup dan bertambah banyak dan diberkati oleh TUHAN, Allahmu, di negeri ke mana engkau masuk untuk mendudukinya.
Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, bahkan engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka aku memberitahukan kepadamu pada hari ini, bahwa pastilah kamu akan binasa; tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi sungai Yordan untuk mendudukinya.
  Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka." 
( Ulangan 30 : 15 - 20 ) 

Perjalanan Musa dari Mesir ke Tanah Kanaan, adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan keajaiban dan berkat Tuhan; menjelang hari Kematian Tuhan Yesus (Septuagesima=70 hari) diangkat menjadi tema kotbah pada minggu ini. Eksodus ini ditempuh selama 40 tahun, meski sesunggunya jaraknya hanya sekitar 37 km (jarak udara).

Dalam perjalanan itu, Musa memberikan kebebasan memilih kepada umatNya. Memilih antara kehidupan dan kematian, ataupun antara berkat dan kutuk. Hal tersebut ditawarkan, karena martabat bangsa ini sangat rendah di mata Tuhan, yang menduakan Tuhan dan bebal!.
Jika ingin memperoleh kehidupan atau berkat, tentu harus mempertaruhkannya di hadapan Tuhan {1} mengasihi Tuhan, {2} berperilaku baik dengan tulus; tidak munafik, {3} dan mengamalkan firman Tuhan. Musa kembali mengingatkan agar umat Israel tidak slah memilih opsi yang ditawarkannya: mengasihi Tuhan dan berpaut kepadaNya. Dengan demikian, keturunan Abraham, Ishak dan Yakob akan memperoleh berkat dan panjang umur.

Sesungguhnya, Tuhan memberi  berbagai kemudahan asalkan kita mampu memenuhi apa yang Tuhan kehendaki (pangkat, keturunan, kekayaan, jabatan dan gelar). Harus kita sadari, ketika kita memilih yang bertentangan dengan kehendak Tuhan, sama artinya bahwa kita menolak Tuhan ataupun menolak berkatnya. Sikap menentukan pilihan adalah sikap yang terpuji, asalkan memilih yang benar. Memang adakalanya seseorang sikap mendua karena berkepribadian ganda; tidak memilih diantara opsi atau memilih kedua-duanya, yang disebabkan ketakutan jika salah memilih yang berdampak kepada bisnis, jabatan dan kepentingan lainnya. Firman Tuhan kepada Daud mengatakan: tiga perkara kuhadapkan kepadamu; pilihkah salah satu daripadanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu. (1 Tawarikh 21 : 10). Dilain pihak, ketika Israel telah menolak yang baik - biarlah musuh mengejar dia! {Hosea 8:3}, sebaliknya Yesus berkata: berbahagialah orang yang tidak menadi kecewa dan menolak Aku {Lukas 7:23}

Sumber : Pdt Debora purade Sinaga MTh.